Dahulu
Dahulu... Setahun yang lalu. Pada tanggal 20 Juni 2011 inilah, aku menginjakkan kaki pada suatu ranah baru. Suatu tempat yang memberikan berbagai tanda tanya. Seperti apakah kota yang bernama Painan itu? Akankah kota ini memberikan realita yang sama seperti yang diharapkan? Apakah kota ini memberikan nuansa persahabatan dan penyambutan yang begitu diinginkan? Ah, pertanyaan-pertanyaan semacam itu menghantui pada saat menjelang kepergianku menuju satu kota itu...
Out of scenario to Painan... Ya kemudian itulah yang terjadi. Pada nyatanya perjalanan yang ditempuh demi mencapai kota yang bernama Painan itu tidak berjalan mulus seperti yang diduga. Ada beberapa hal yang meleset seperti tertundanya pesawat untuk terbang, harus menginap dulu di Padang, tak bisa bersama dengan salah seorang pegawai yang diharapkan mendampingi dan memberikan petunjuk bagaimana ke Painan karena waktu itu sudah terlampau larut malam, sehingga ia memutuskan untuk pergi terlebih dahulu dan tak mendampingi.
Jadilah kemudian... Shubuh hari di tanggal 20 Juni 2011 itulah aku melanjutkan perjalanan dari kota Padang ke Painan bersama beberapa pegawai KPPN Painan yang berdomisili di Padang. Lelah, capek, masih mengantuk, penasaran, semua perasaan bergabung jadi satu. Dalam perjalanan, perasaan yang sudah bercampur aduk itu kian bertambah dengan ketakjuban akan pemandangan pesisir laut di Teluk Bayur, kelok-kelok perbukitan nan hijau di nagari Siguntua, sungai deras di sisi jalan dengan jeramnya di nagari Kayu Gadang, hingga akhirnya tibalah jua di Painan.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Painan. Tempat inilah yang menjadi tujuan pertama di kota ini. Suatu tempat yang berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perbendaharaan no. KEP-16/PB/UP.9/2011 tanggal 10 Juni 2011 memindahkan saya yang saat itu sedang menjalani proses magang di Direktorat Transformasi Perbendaharaan, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Jakarta. One of the most beautiful scenario, office placement.
Dan di sanalah kemudian aku berada. Seorang calon pegawai saat itu yang ditempatkan di frontline pelayanan kantor. Tentu, sebagaimana lazimnya pegawai baru, ada kecanggungan dengan suasana baru dan juga kebimbangan untuk memulai sesuatu yang bisa dikerjakan. Ah, dahulu itu masa-masanya saya masih bukan siapa-siapa di tempat ini...
Kini
Kini... Tanggal 20 Juni 2012 tak terasa tibalah jua. Setahun itu cepat berlalu memang dan dalam rentang waktu itu begitu banyak yang telah terjadi. Berubahkah apa yang dulu dirasa dengan kini yang dirasa?
Jelas berubah. Kini jabatan sebagai penjaga harta atau lazimnya disebut sebagai bendahara tengah dijalani oleh diri di sini. Kini aku tak lagi berada di frontline pelayanan, tetapi mempunyai tempat tersendiri di bagian back office. Walau tak mesti secara serta merta aku lepas dari frontline pelayanan karena terkadang masih ada tugas yang dijalankan sehubungan menjadi customer service menangani permasalahan-permasalahan dan juga menggantikan personel pegawai yang berhalangan bertugas.
Tugas dan amanah itu kian menumpuk. Sangatlah berbeda di saat dahulu memang. Belum sepenuhnya diri sanggup menyesuaikan dan menyelesaikan semuanya itu. Kadang sesekali terbersit keluhan atas kendala-kendala yang ditemui. Namun, semua teratasi jua berkat bimbingan senior yang membantu dan atasan yang mengarahkan.
Kini pula, jelajah demi penjelajahan pernah ditempuh bersama spesial travelmate. Tempat ini mempertemukanku dengan seorang bukan travelmate biasa dan menjelajahi Pesisir Selatan yang ternyata masih begitu polos dengan kealamiannya..
Pagi ini dengan melihat lagi gedung kantor ini. Menyadari sepenuhnya setahun sudah. Duduk di tempat biasanya dan tiba-tiba ada hiruk pikuk dengan Kepala Kantor yang harus segera dinas mendadak ke Padang karena terlambatnya surat undangan datang disampaikan ke sini. Kemudian seusai itu, terbersitlah ide untuk menuliskan tulisan semacam ini...
Nanti
Apa yang terjadi dengan nanti? Siapa yang tahu kalau bukan Sang Maha Mengetahui sajalah yang tahu. Di tanggal 20 Juni 2013 ke depannya akankah diri masih berada di kota Painan ini? Atau sudah ada suratan takdir yang lain di tempat yang berbeda? Jelasnya, diri memahami bahwa kehidupan berjalan begitu dinamis, pasti akan ada perubahan. Entah itu dengan berubahnya tempat, berubahnya orang, berubahnya suasana, dan berbagai macam kemungkinan perubahan lainnya. Jalani saja...
wiiiiiiih.. ga kerasa wis setahun ta.. wow
BalasHapusSeeepp..moga sukses yaa
BalasHapusEh, ada seni budaya disana yang tambah ditinggalkan gak? Sini mau aku masuki panti asuhan budayaku
suka,,, sering-sering share saja, saya suka sering-sering sapa setiap share-an. #apasih
BalasHapus20 juni... :(
BalasHapusKampuang nan jauah di matoo :D
BalasHapusini bagian puitisnya yah? :P
BalasHapusapakah kau sudah jatuh cinta? he he he ...
BalasHapusdengan bidadari Painan bermata jeli... #eh
BalasHapusiyo ki mbak... faktore apa yo?
BalasHapusapa saking senenge ing kene? hihihi
ho? panti asuhan budaya? ada penjelasane ing postingane mas yo?
BalasHapushmmm belum sebegitunya mengamati sih.. tapi jelase kalau liat event2 budaya di sini masih diminati dan ada jelasnya
share sapa dan sering-sering
BalasHapustiga hal pesan intinya hehehe
baiklah akan dicoba dulu *buat anak kok coba2 *haiyah
Yup...sekalian dadi sindiran ae...
BalasHapusMales aku krungu provokasi2
udah setahun yah...padahal keliatannya masih kemarin pas galau2nya mau pindah ke Painan hihihi
BalasHapuswah emotnya kok gitu... ada apakah gerangan, mbak Pit?
BalasHapusdengan alis seperti semut beriring ... he he he ...
BalasHapusberatus-ratus kilometer deh jadinya Painan-Salatiga nih....
BalasHapusdan wajah teduh bersinar bak rembulan malam...
BalasHapusaku sing ga ngerasa nek dirimu wis setahun ning painan.. ketoke lagi wingi posting tentang kegalauan penempatan..
BalasHapusjebul wis setahun yang lalu..
hahaha..
cepet banget ya setahun rasane.. huhu
naaaaaah.. sama ama mba niez ni.. hihihi
BalasHapuswah ga terasa ya udah setahun, semoga makin betah Nas.
BalasHapuskira2 berap tahun tia penempatan Nas?
kyaaaaa tambah jadi malu deh... ketawan hihihi
BalasHapusbismillah... jawabnya sudah aja dah
BalasHapustapi ya seberapa besarnya? ini yang belum bisa dijawab...
membagi cinta dengan Salatiga juga sih *hohoho
kyaaaaaaaaa ternyata bisa disimpangkan ke arah pertanyaan ini ya...
BalasHapus*big secret aja deh jawabnya hihihi*
ho? provokasi semacam apa mas?
BalasHapusupaya2 mendengungkan cinta seni dan budaya tapi tanpa aksi yang nyata gitu ya?
hahaha iya nih mbak hingga sekarang pun masih teteup galaunya hohoho...
BalasHapus*jadi setahun penuh kegalauan dong jadinya... dasar bujang hehehe*
waduh.... jadi ndak kuat nih bayanginnya *loh
BalasHapusoh iya.. waktu itu juga jelang ramadhan yaaa...
BalasHapuspandai bahasa minang kau lah sekarang ini?
Kasus Tortor iku lho...sampek tak tulis nang jurnal
BalasHapusMonggo cekimbrot
kyaaaaaaaa menambah kegalauan bujang nih kalau pada berentetan puisi kek gini huhuhu
BalasHapusyayaya tema serba galau yang awal-awal itu sungguh memori yang lucu lucu geli gimana gitu...
BalasHapusberasa masih fresh from the oven ibaratnya hihihi
sebut saja memang ada bujang galau di Painan huhuhu
BalasHapus*haiyah
wahai bujang, bidadari Painan telah menantimu, tunduknya pandangan tanda mengiyakan, mengapatah harus menunggu, hingga malam berganti siang?
BalasHapus*ngikik =))
BalasHapusAllahumma aamiin...
BalasHapusnormalnya mutasi di instansi saya intervalnya 5 tahun sekali
tapi ni bukan pola yang pakem karena realitanya macam2...
ada yang pengaruh beasiswa studi lanjut jadi 2 tahun, ada yang pengaruh prestasi kerja bisa cepat pindah...
yah makanya untuk bagian "nanti" ini masih belum jelas kentaranya gimana :)
Ambo ala saketek ketek mangarati baso urang Minang di siko... hihihi
BalasHapusiya mas, kiranya dulu penempatan ba'da lebaran biar sekalian aja gitu, ternyata sebelum lebaran malah huhuhu
angkatan barunya kapan ya mulai 'menyusul' ditempatkan?
BalasHapuswaahh... setahun itu gak berasaberasa banget, ya sebenernya...
BalasHapussing takdelok sing QN panti asuhane... jurnal babagan tari tor2 itu ana ya mas?
BalasHapussoale yo kurang ngikutin beritane... izin ubrak abrik MPne mas yo hihihi
melongo
BalasHapus*baru tahu mas Samsul jauuuuuuuuuuh lebih dahsyat saat berpuitis ria hehehe*
yah lagi-lagi jadi bingung pula kudu balas comment apa nih huhuhu
hari ini kau membuatku commentless, mas Samsul hehehe
melu ngikik we hihihi
BalasHapusmungkin kita pengamat kegalauan...halah hahahaha
BalasHapustahu tuh... kami kan sudah sebegitunya ngarepin junior ada di sini biar ndak jadi junior melulu hehehe
BalasHapuspengalaman kami dulu nunggu SK CPNS...
kalau ada begitu banyak hal yang terjadi dan kemudian cepat dilewati
BalasHapusjadilah memang ndak berasa sekali
jadi alah sataun lah managarati jo baso minang da?
BalasHapusnga ada...di ranah minang ntu adatnya masi kekeh
BalasHapuskok aku ngiranya mas nanazh udah setahun lebih yaaa..hihihihi...soalnya contact2an blm setahun kayae..bner gak mas nanazh?
BalasHapuswueleh ada ya perkumpulan pengamat kegalauan nih sepertinya...
BalasHapusboleh ikutan?
*biar ndak selamanya jadi objek hehehe*
hagagagag..bujang galaw XD
BalasHapusjleb..yg terakhir tuh...pasti berubah..makanya kita harus senantiasa bangkit, bergerak, dan berbenah ^^b
BalasHapusmasih saketek ketek, Uni... ambo masih baraja baso Minang lai hehehe
BalasHapussepakat sama Uni
BalasHapusjadi inget betapa dulu dianggep saya udah paham aja ma budaya Minang kan saya orang baru huhuhu
really? jelase secara tanggal yo inilah setahun yang lalu terjadi...
BalasHapustetapi emang keknya si mas Catur dereng comment meng-comment era kegalauan penempatan dulu hahahaha
harus digarisbawahi, dicetak tebal, dan dimiringkeun pula...
BalasHapussenantiasa bangkit, bergerak, dan berbenah
sepakaaaaaaaaaaaat sekali
mau ikutan? *halah
BalasHapuswohoo, first anniversary ya ceritane. :D
BalasHapusjadi inget cerita beberapa teman tentang betapa 'susah'nya awal penempatan daerah, tapi ya lama2 ada hikmah menyenangkan juga ya di sana..
Monggo, jurnal terakhirku
BalasHapusit's totally different phase of my life
BalasHapusberada di lingkungan dengan budaya yang berbeda, terus struggle dengan kepahitan listrik dan air yang payah di sini...
dan kemudian yang paling mengenang ya penjelajahan keindahan alam di sini :)
sampun kangmas Uda :)
BalasHapustunggu kami di kota Anda ... :D
BalasHapusyap!! thats right, 3 hal intinya.
BalasHapuseh,, kok coba-coba.
merantau... Selamat ya... semoga istiqamah dalam kebaikan selalu
BalasHapusmaksudmuuuuuuuuu????
BalasHapusmau ST ke sini gitu?
sorry ya kudu pake SK :P
kucoba2 melempar manggis, manggis kulempar mangga kudapat
BalasHapuskucoba2 share dan sapa sering2 *terus lanjutannya apa ya enaknya hehehe*
begitulah mas Farid.. sudah setahun kini..
BalasHapusAllahumma aamiin atas doanya... :)
berarti duluan saya ya merantaunya.. 1 April 2011.
BalasHapusKacek sithik...
mas nas mulai nembang..
BalasHapuswuah lebih duluan harusnya saya lebih berguru merantau sama mas nih :)
BalasHapusdangdut is the music of my country *halah
BalasHapusWaduh.. sudah setahun aja nih nas..
BalasHapusPadahal rasanya baru kemarin saya baca kegalauanmu di jurnal Parodi dunia kerja.. :p
heleh, selisih 2 bulan aja...
BalasHapusisih nembang wae...
BalasHapushiiiiiiii kalau yang galau itu kan ndak ditulis setahun yang lalu pula... *langsung liat tanggal postingan itu, 15 November*
BalasHapusya memang sudah lama ya hihihi
*tak tarasa juo*
yowislah intine sama2 merantau, bukan, mas? :)
BalasHapussampai bingung mau nembang apalagi ya buat balesnya hahahaha
BalasHapusYoa.. artinya kita bertambah tua nas.. :p
BalasHapusah iya juga ya
BalasHapus*mendadak termenung*
eh gak jadi termenung deh, masih teteup jiwa mudaaaaaaaaa, okeeeeeeeeeeh!
Tua itu pasti...
BalasHapusJiwa muda itu pilihan.. *lohh*..
Yang penting, sudah saatnya memikirkan masa depan Uda... Long Term Vision.. *halah* :p
painan itu... kalau KPPnya yang deket KPP apa, mas?
BalasHapuskali aja bisa ngajuin tugas seminggu deket2 situ.... pengen diantar keliling2
xixixixixixi
sebagai orang yang pernah ada di KPP terpencil, jauh di tanah rantau, sekedar saran untuk mas nanazh untuk menikmati betul detik-detik keberadaan kita disana dan memberi manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat...
BalasHapussemoga dimudahkan...
ayo ayo,, mau nembang apa lagi?! biar saya tepuk tangan... :)
BalasHapusaaaaaah bikin tambah termenung nih
BalasHapusyuk mari merenung deh *haiyah
di sini ada KP2KP Painan kok mas... deket banget cuman 50 m-anlah dari KPPN
BalasHapusbendaharanya aja seangkatan ama saya
kalau KPP terdekat ya, induknya KP2KP ini ada di KPP Padang :)
mampir ya mas, kalau ada DL :)
Allahumma aamiin
BalasHapusnasehat dan pesan yang harus senantiasa diingatkan dan diterapkan..
jazakillah mbak
nembangless ae dah ~_~a
BalasHapusdeketnya seberapa?
BalasHapuskalau lancar 2,5 jam dari KPPN Painan ke KPP Padang bisa :)
BalasHapustapi ke padang kayanya bulan puasa deh... hiks
BalasHapusoh jadi ada DL ya ke Sumatera
BalasHapusmungkin malah nanti sayanya yang nyamperin ke Padang mas, Insya Allah
kadang-kadang sebulan sekali ada jatahnya ke Padang untuk berbelanja kebutuhan yang tak bisa ditunaikan di Painan ini huhuhu
kemarin ngusulin tanggal sembilan ke kanwil padang (sebelum puasa) cuma lima hari kerja nggak bisa jalan2
BalasHapusdan belum tentu juga dikabulkan... xixixixixi
9 Juli ya, mas? terus hari kerja semua ya?
BalasHapushohoho Kanwil DJP Sumbar Jambi strategis ke mana2 kok... Pantai Padang, Taman Budaya, Museum Adityawarman, dll..
Merenung boleh.. Asalkan jangan galau.. haha
BalasHapusakan aku perhatikan, kangmas Uda
BalasHapus*menunduk*