Rabu, 13 Juni 2012

my may

Hai Meiku, apa kabar dirimu? Telah berlalu begitu saja momen bersamamu. Sampai-sampai aku hampir saja terlewat lupa untuk bercerita tentang aku dan kamu. Lupa itu harus kutepis kemudian karena kutahu kau adalah sesuatu yang istimewa untukku. Bukankah kau nyatanya adalah milikku, iya kan?

Hai Meiku, perkenankan diriku menyampaikan kisah-kisah yang ada di antara kita pada semua. Sebagaimana apa yang telah ada pada Memori Februari, Meretas Maret, dan jua Kerikil April...Kisah ini semoga menjadi semakin bukti yang nyata bahwa kau adalah milikku, Meiku...

5-6 Mei 2012, “Membantu Pelaksanaan Assessment Kantor Percontohan”

Meiku, kau tahu bahwa di tempat aku bekerja pada awal kujumpai dirimu, ada hajat besar yang tengah berlangsung. Hajat itu bernama Assessment Kantor Percontohan. Pada hajat ini sebagian besar rekan kerjaku diuji kelayakan dan kepantasannya untuk tipe kantor yang lebih baik lagi, yakni Kantor Percontohan. Ya, ini jelasnya memang menjadi tuntutan zaman, Meiku. Bahwa modernitas dan perkembangan organisasi itu mutlak keberadaannya, apalagi untuk pelayanan publik. Aku sendiri yang sebelumnya sudah lulus dari ujian semacam ini rasa-rasanya masih belum sebegitunya siap untuk perubahan yang akan ada. Akan tetapi, sekali lagi, Meiku, inilah tuntutan yang harus dilaksanakan. Perubahan adalah suatu keniscayaan...

7-9 Mei 2012, “Melihat Proses Deployment Jaringan Kantor yang Baru (SPAN)”

Tak hanya tentang hajatan Assessment Kantor Percontohan saja yang kau tahu ada di tempatku bekerja. Tak berselang lama dari hajat yang satu itu, tibalah waktunya untuk pemasangan infrastruktur sistem dan jaringan baru yang nantinya akan diterapkan di sana. Tuntutan zaman, ya sekali lagi hal inilah yang dapat kau bilang, Meiku. Organisasi tempatku bekerja ini sungguh begitu dinamis, perubahan demi perubahan silih berganti demi tercapainya tata kelola pelayanan publik yang lebih baik lagi. Bukankah itu memang apa yang diidam-idamkan banyak orang, iya kan, Meiku? Sistem baru yang bernama Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) sungguh begitu menyedot perhatian dan ekspektasi dari segenap praktisi yang berkecimpung erat kaitannya dengannya. Semoga saja memang apa yang disuguhkan oleh sistem ini nantinya mampu mengabulkan setiap ekspektasi yang ada, walau tak bisa dipungkiri sebetapa pun direncanakannya suatu sistem, ia pasti ada kelemahannya.

17-23 Mei 2012, “Menikmati Momen di Kota Lahir”

Ini jelas menjadi bagian utama dari kisah yang ada di antara aku dan kamu, Meiku. Keinginanku untuk mempunyai waktu rehat dari pekerjaan yang semakin terasa membelenggu itu akhirnya benar-benar tercapai. Sungguh sudah seharusnya rasa syukur terpanjat atas kesempatan yang seperti ini. Apalagi kau tahu, keistimewaanmu dengan adanya penanda usia inilah yang kucari dengan keberadaanku Di Kota Lahir Kini. Aku sangat menikmati momen-momen yang ada selama berada di sana, Meiku. Betapa tidak, bersama keluarga, berada di lingkungan yang kau akrabi, bergelut dengan memori yang dulu pernah ada, bukankah itu memang istimewa, iya kan, Meiku?

24 Mei 2012, “Memilih dan Mengisi Polling Preferensi Penempatan Mutasi”

Ketika harus memilih, itu merupakan momen yang sungguh berat rasanya, Meiku. Betapa terasa, hidup adalah siklus pilih memilih tiada henti. Kau tahu betapa aku penuh dengan kebimbangan dalam memutuskan hal yang terhitung penting ini, Meiku. Hal semacam preferensi penempatan mutasi tentunya bukanlah hal yang dapat dikesampingkan dan dianggap sebagai angin lalu belaka. Ini adalah hal yang menyangkut akan keinginan, impian, dan cita-cita, Meiku.

Kau tahu bagaimana kemudian aku menyikapinya. Dengan harapan yang membumbung tinggi, kuputuskan saja untuk memilih apa yang kuperkirakan sebagai terbaik bagiku. Sayang memang di kota lahir, tak ada cabang dari tempatku bekerja dan apa yang ada di sekitarnya ternyata mempunyai nilai yang begitu tinggi untuk dipilih. Orang bilang memang terlalu bermimpi jika kupilih tempat yang dekat dari kota lahir itu. Namun, biarlah orang bicara dan berkomentar. Karena kau tahu dengan amat sangat, betapa aku ingin lebih dekat dan nyaman berada di kota lahir. Keinginan inilah yang membuatku berani dan mantap untuk memutuskan.

Ya, semoga saja yang terbaik memang akan terjadi pada tempatku pindah nantinya. Indonesia jelasnya memang luas, Meiku. Dan di mana pun itu bukankah tempat yang berkah jika aku dapat menjadikannya suatu berkah dalam sudut pandangku, iya kan, Meiku?  Tak lupa tentunya harus kucamkan pada diri agar senantiasa melantunkan doa penempatan sepenuh hati. Semoga terkabulkan...

27 Mei 2012, “Menelusuri Kebersamaan Kembali di Puncak Langkisau”

Kau pun mengakui betapa indahnya kota yang kini kujejaki. Ia memang tak kalah pesonanya pula dengan kota lahir yang begitu kucintai, Meiku. Puncak Langkisau adalah suatu tempat di kota rantau ini yang masyhur namanya. Betapa tidak ia begitu masyhur, Meiku, karena ia menyuguhkan pemandangan tampak dari atas kota rantau ini begitu indahnya. Ia sajikan pula kombinasi rimbunnya hutan perbukitan, teduhnya langit yang begitu biru, dan terbentangnya lautan terhampar dari kejauhan. Tempat ini, walau sudah berapa kali kusambangi, tetap ia memancarkan pesonanya yang setiap kali menjadikanku serasa baru pertama kali menyambanginya. Bersama sosok rekan perjalanan yang begitu spesial (Bukan Travelmate Biasa), aku dapati kebersatuanku dengan alam yang semakin merasuk di hati. Sungguh ini ciptaan Yang Maha Kuasa yang tak dapat tertandingi...

28 Mei 2012, “Menyadari Inilah Saatnya untuk Memulai”

Meiku, kau jelas sangat tahu ada hal yang berubah dengan keberadaanmu bersamaku saat itu. Serangkaian peristiwa membuatku terhenyak dan tersadar bahwa ada sesuatu yang harus kumulai dari sekarang. Perjalanan hidup ini kita pahami bahwa terbagi pada tiap fasenya sendiri-sendiri. Fase demi fase tanpa terasa sudah diri lalui dan kemudian banyaklah sudah pengingat kepadaku untuk dapat melangkah lebih tinggi pada suatu fase. Fase ini adalah fase yang bukan main-main. Fase ini adalah suatu bentuk komitmen yang pertanggungjawaban sungguh luar biasa. Fase ini nantinya bila dapat kulewati dengan baik maka akan menjadikanku mampu melengkapi bagian kehidupan yang masih kurang.

Aku tahu betapa aku terlena dalam perjalanan hidup ini. Waktu terus berjalan bukan, Meiku. Dan untuk fase itulah, aku mau tak mau harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Semula aku kerap berdalih bahwa belum waktunya untuk itu. Jadilah kemudian aku merasa terlambat, tetapi ya jangan jadikan apa yang sudah terlambat menjadi kian terlambat lagi. Fase ini butuh persiapan yang begitu panjang, kau tahu itu, Meiku. Jelas sudah memang kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi aku harus memulai?

31 Mei 2012, “Mengenal Para Pejabat Baru Kantor”

Orang-orang yang hadir dalam kehidupan itu silih berganti rasanya, Meiku. Di tempatku bekerja di kota rantau ini, rasanya baru sebentar saja kukenal beberapa orang yang sama-sama bekerja denganku. Namun, suatu surat sakti menjadikan seseorang menjadi pindah dari satu kota ke kota lainnya. Tanggal 16 Mei 2012 yang lalu itulah surat sakti keluar. Dua orang yang aku kenal sebagai pejabat di tempatku bekerja akhirnya harus menempuh perjalanan baru di kota yang baru. Sayang memang, belum sempat terukir banyak kenangan bersama mereka.

Namun, dengan adanya yang hengkang dari tempat ini, ada pula yang kemudian mendatangi dan mengisi kekosongan jabatan. Dua orang baru inilah yang sepertinya akan memberi nuansa baru di tempatku bekerja. Orang baru dengan sikap, karakter, pemikiran yang baru pula. Tanggal 31 Mei 2012 menjadi tanggal pertama kalinya mereka bergabung pada tempatku bekerja. Semoga mereka adalah orang yang amanah dan menjadikan kantorku ini semakin baik ke depannya.

***

Meiku, itulah tadi sekelumit kisah yang kuutarakan dalam kenangan kebersamaanku bersamamu. Alangkah baiknya memang jikalau setiap jejak kehidupan ini dapat terekam pada memori yang lebih konkret. Aku menjadi tak mudah lupa akan cerita-cerita kita dan senantiasa terus teringat bahwa kau adalah benar-benar milikku, Mei...

Dedicated for you, My Lovely May...

Painan, 13 Juni 2012, 22.55

65 komentar:

  1. wah, sama lg nulis ttg si Mei jg :D

    BalasHapus
  2. oyakah mbak? yang mana nih? tautannya dong hehe
    atau saya ublek2 tempat mbak dulu deh

    BalasHapus
  3. baru nemu si Juli tuh barusan saya mampir :)

    BalasHapus
  4. hehe..insya Allah besok deh ku posting Meinya. Soalnya coret2annya di kompi kantor :p

    BalasHapus
  5. Keren nih! Semacam rekap diary sealam bulen Mei ya? Apa yang mendorong Anaz menulis rekam jejak per bulan? Menarik!

    BalasHapus
  6. semoga pengelolaan keuangan negara menjadi lebih transparan dan akuntabel ya

    BalasHapus
  7. ditunggu sekali nih... biar diperbandingkan antara Meiku dan Meinya mbak Amirah kek gimana hehehe

    BalasHapus
  8. itu yang menjadi tujuan utama dan ekspektasi dari sistem baru ini dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di zaman sekarang ini...

    BalasHapus
  9. Mei-channya sudah pergi mas... sedang plesiran... katanya mau balik setahun lagi hehehe

    BalasHapus
  10. hayooo apa aja coba kak.
    harus dievaluasi tuh dengan buat kek beginian hehehe

    BalasHapus
  11. akan saya sampaikan salamnya ntar pada si Meiku ini ya, mas hehehe

    BalasHapus
  12. will be written down after the month is finished :)

    BalasHapus
  13. such a lovely song
    pas juga buat soundtracknya yah ternyata

    BalasHapus
  14. ada ada aja deh mas apa yang terjadi sebulan ini... kebanyakan malah yang tidak terencana

    BalasHapus
  15. Iya sih, cuma itu kadang malas membuka lembaran lama... #apasih

    BalasHapus
  16. 28 Mei 2012, “Menyadari Inilah Saatnya untuk Memulai”



    Memulai untuk apa Nas? :p

    BalasHapus
  17. ini dicatat di notes atau diari khusus, Naz?
    Detil banget..

    BalasHapus
  18. Deeuh lovely may, terbaca agak2 meloow romantis wkwkkwk
    Kayak panggilan nama cewek :p

    BalasHapus
  19. cieh sampai sebegitunya nih kak...
    cuman keknya lebih baik kan kalau catatan lama itu ada biar hikmah dapat diambil... cuman ya mau dipublish atau dijadikan private itu tergantung masing2

    BalasHapus
  20. tersirat yang tersurat

    hiyaaahahahahahaha

    BalasHapus
  21. oh bahannya gitu ya mbak Pia
    iya saya memang punya semacam agenda kegiatan dan peristiwa2 penting... pada agenda itu cuman ditulis secara generalnya, detailnya ya dibumbui dari memori yang masih fresh akan si Mei ini hehehe

    BalasHapus
  22. sounds so lovely, isn't it? haiyah

    BalasHapus
  23. jangan2 saya nanti berjodoh dengan seseorang yang keterkaitannya dengan Mei banget nih ya *pengennya juga, mbak hehehe*

    BalasHapus
  24. Punya masa lalu yg indahkah dgn bulan Mei?

    BalasHapus
  25. Mei tahun lalu dapat rapel..
    Mei dua tahun yang lalu kenangan2 bersama tugas akhir...

    huhuhu Meiku oh Meiku

    BalasHapus
  26. kamu, mas?
    coba deh bikin kek ginian tapi teteup dengan aliisme jadi kan aku bisa update kabar dirimu dan keluargamu kan:)

    BalasHapus
  27. Alhamdulillah, disini flat-flat aja...gaji lancar, kerjaan berjibun..

    :hammer

    C#

    BalasHapus
  28. dinamis banget ini intansi saya nih...

    perubahannya macam macam

    kerjaan juga masih sebegitunya juga tuh untuk awal dan akhir bulan sebagai keuangan

    BalasHapus
  29. yang disini masih bergaung-gaung, menuju projek reform jilid dua..AAWK, alon-alon waton kelakon..soalnya dah lumayan di pondasi yang reform jilid satunya...yah, muga2pengembangan dan pengetatan SDM terjadi..habis itu (muga-muga) jadi badan/lembaga tinggi negara.C#

    BalasHapus
  30. transformasi kelembagaan...

    keknya yang jadi sorotan memang pemadatan struktur organisasi, hingga pun pernah ada wacana DJA dan DJPB campur lagi...

    jadi lembaga tinggi negara? hohoho

    BalasHapus
  31. kukira DJA ke BKF..karena anggaran juga termasuk strategi fiskal, sedangkan DJPB lebih ke teknis seperti DJP yang beberapa kewenangan untuk membuat kebijakan non teknis mulai dilimpahkan ke BKF..

    tapi yang kerasa di level teknis adalah masalah kulinisme...karena ibarat sebuah mega-konstruksi, arsitek dan kontraktor lebih banyak bekerja dengan tangan dan otak..dan eksekusi lebih ke lapangan yang butuh kuli-kuli handal yang bekerja efisien.Klo dari 10 kuli yang efisien cuma dua kuli pekerjaan bakal tertunda atau bahkan terhenti karena banyak prasyarat tatanan teknis yang gagal dipenuhi(padahal dah disediakan alat-alat mumpuni)...Apalagi klo kulinya malah mental maling, semen,pasir,dsb bisa dimark up apa ditilep/jadwalnya kerja..malah mancing di sungai...padahal dah digaji tinggi.C#

    BalasHapus
  32. hohoho ini malah konsep yang baru terlintas dan baru ngeh boleh juga sebenarnya...

    well, istilahe mas Fatah ki jiyaaan tersirat temenan...

    yo intine kan muga2 pegawai ke depannya bener2 luwih kompeten dan tanggung jawab atas profesinya

    BalasHapus
  33. sempat liat komentare mbake di postingane mbak Amirah jejak2mimpi

    yo mesti kerene la wong bulan lahire wong keren kok wohohohoho

    BalasHapus
  34. wahh mey ini temennya si MAI :-)))

    BalasHapus
  35. hehehehe tulisan mbak tentang MAI itu sedikit banyak mendorong saya untuk merampungkan kisah dengan si Meiku ini, mbak Niez hehehe

    BalasHapus
  36. untungg soal salah liat HS gak disebut2 :-)

    BalasHapus
  37. oh ndak dong, mbak... yang berlalu biarlah berlalu, betul tidak, Haryo? *loh malah manggil Haryo hehehe

    BalasHapus
  38. Opo rekk... Celuk-celuk jenengku?
    Hahaa

    BalasHapus
  39. jawa timuran sekaliiiiiiii.... call me "kangmas Uda" gitu lo hehehe

    celuk2... ya mari kita kuningkan suasana hahahaha

    BalasHapus
  40. ikut denger juga tentang kehebohan polling mutasi itu. hehe

    BalasHapus
  41. mesti jadi bahan pembicaraan... suatu kehebohan dan kejutan lagi dari instansi kami huhuhu

    BalasHapus
  42. mayday..mayday..
    sibuk banget ya

    BalasHapus
  43. hohoho mayday kan identik dengan hari buruh kan ya...

    yah anggap saja kesibukan karena diperburuhkan *eh jadi pegawai deng

    BalasHapus