Dia adalah sang penjaga harta
Dia ibarat suatu cencawan pada badan
Meneguhkan dan menegakkan setiap sendi tubuh
Menjadikannya kokoh dan mampu menggerakkan kerja
Pada kumpulan orang yang berkepentingan akan hartanya
Dia adalah sosok peran begitu tinggi
Dia seakan bermongkok daripada yang lainnya
Sedang orang-orang pun berjongkok karenanya
Harta yang ia jaga itulah penyebabnya
Ah lalu apa daya yang masih ada
Apabila dia menyerahkan amanah itu padaku
Seorang yang belum sebegitunya campin akan hal itu
Rasanya hati ini begitu berbuai
Bergejolak bagai kibaran api dalam kaldron
Sepenuh keinginan mengelon untuk menolaknya
Inilah suatu momen pelatihan
Penyerahan amanah ini adalah semacam hal diktatis
Memaksakan diri untuk berlatih
Menjadi sebaik sang penjaga harta sebelumnya
Inilah suatu momen dalam keluwung kehidupan
Warna warninya berserakan begitu macam
Dalam setiap peralihan warnanya terasa begitu dramatis
Entahlah kemudian apa yang terbersit pada diri
Apakah ini hanyalah sekadar visiun semata pada nyatanya?
*dalam menghayati peran baru sebagai seorang bendahara di salah satu unit instansi perbendaharaan ini*
Painan, 4 Januari 2012
meramaikan sang empunya hajat arisan kata http://moestoain.multiply.com/journal/item/363/Arisan_Kata_16
BalasHapussekalian juga curcol huhuhu T_T
BalasHapusIsuk-isuk arisan kata
BalasHapusSik ah
cieee~
BalasHapusnulise wingi, postinge saiki mas hohoho
BalasHapuskata2nya susah yah...
BalasHapusah rasanya ndak ada yang patut untuk di"cie"kan nih ziyy....
BalasHapusamanah baru ini aaaaaaaaaaah ribet banget deh
yoooooooooooooosh he'em si Mus ngerjain sekaliiiii
BalasHapuskata2nya sih lebih tepatnya unik dan langka, jadi susahnya ya buat terasa seakan rima gitu woooo sulit
Punggawa Keuangan Negara!!
BalasHapusNagara Dana Rakca
^^v
heuheuheu ni junior nambah kata2 semacam ini jadi aaaaaaaaaaaaaah tambah kepikiren...
BalasHapusbendahara di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara itu sesuatu hal yang sebegitunya huhuhu
kalo gitu saya senyum aja, :)
BalasHapushehe ^^
Semalem toh nulisnya...
BalasHapusBahasanya 'cadas' naz...hehe :)
wah, posisi 'basah' :P
BalasHapuslebih pewe jadi Sekretaris aja dah, nih kok jadi banting sentir ke Bendahara hooooooo
BalasHapuskarena ndak bisa tidur nyenyak dengan amanah baru ini, mbak...
BalasHapushuhuhu secadas kenyataannya mungkin huhuhu
begitulah mas...
BalasHapusoooooh sungguh dilemma hati...
keluwung ki opo Nas?C#
BalasHapuskosakata baru..
BalasHapusboleh dong dijelasin satu2.. :D
LIKE
BalasHapusati2 lho nas.. tempat "berbahaya".. hihihi...
BalasHapusiya, ga ngerti sebagian kosa katanya..
BalasHapusparah banget bahasa indonesia saya
sip...sip... belum sempat nyari ide :)
BalasHapusJuru kunci. Hw~
BalasHapuseh, lagi rame ya ini arisan kata 16? btw, selamat atas amanah barunya, kakaaak! semoga menjadikan mr nanazh ini semakin betah di Painan.
BalasHapusPS (pesan sponsor): ditunggu undangannya, lho?
cie amanah baru...
BalasHapusjadi pingin ikut arisan lagi. ngomong2, arisan ini udah setahun dan 'rancananya' dibiki setiap pekan tapi kok baru 16 ya...
jempoool
BalasHapusjempoool ;-)
Cap pos dulu untuk Anas yang sekarang mulai mencoba berpuisi
BalasHapusSABUDI (sastra budaya indonesia)
mari kita jaga bersama!
Yang ikut saja angin-anginan gimana mau tiap pekan hehehe
BalasHapustuh bos arisannya malah cuma diam jadi juru kunci *lirik topenk
kyaaaaaaaaaaaaa jadi Customer Service, Supervisor, kini tambah Bendahara.... sehari kemaren ribeeeeeeeeeeeet sekali huhuhu
BalasHapuskatanya si Mus artinya pelangi... istilah Jawa kuno yang sudah di-Indonesiakan deh keknya
BalasHapushiiiiiiiiiiii mbokya mampir tuh ke tautan postingannya si mus yang saya tautkan di comment pertama...
BalasHapustapi nek males nih
saMongkok: [v] ber.mong.kok v (1) menganjur ke atas; lebih tinggi dp yg lain. (2) ki lebih baik (utama, unggul). [a] berbesar hati; bangga.
Cencawan: [n] tulang spt cawan yg menutup sendi lutut; tempurung lutut; cawan-cawan lutut.
Campin: [a] (1) cekatan; gapah; tangkas. (2) cakap; pandai; mahir.
Berbuai: [v] berayun-ayun.
Didaktis: [a] bersifat mendidik
Mengelon: [v] mengambil hati supaya menurut; membujuk;
Keluwung: [Jw n] pelangi
Kaldron: [n] kuali besar tempat api yg dinyalakan besar-besar di arena olahraga.
Dramatis: [a] (1) mengenai drama; (2) bersifat drama.
Visiun: [n] bayangan atau gambaran khayal di balik kenyataan; gambaran yg terlihat sebagaimana dl mimpi; penglihatan yg berada di luar kemampuan daya pikir.
hihihi nggak ada fiturnya di sini lo, Zaki...
BalasHapussangat taktis dan salah-salah pembukuan resikonya besar....
BalasHapusTuntutan Perbendaharaan huhuhu
saya juga baru tahu kok dari si empunya hajat arisan kata ini
BalasHapusjadinya ya mari kita menambah kosakata baru hehehehe
kalau saya ide semulanya kan curcol mas huhuhu
BalasHapusmenyesuaikan dengan realita yang baru saya alami nih huhuhu
yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaap juru kunci beneran
BalasHapushari kemaren serah terima kunci nih
silakeun diramekan pulaaaaa... saya yakin ada sisi puitisnya seorang dirgasm deh hihihi
BalasHapusselamat? ya muga2 selamat aja deh hingga satu tahun anggaran ini berlalu huhuhu...
undangan? yo undangan penempatan aja yaks hahahaha
begitulah ~_~a
BalasHapusoyakah? nggak tahu menahu nih asal muasal arisan kata ini.... ada yang ngasih flashback dong.... (utamanya si Mus yang jelasin heheheh)
huhuhu kak Raya.....
BalasHapusjempolnya mau dibuat apa nih...
disup atau disemur?
*loh?
ou ou ou.... mana nih tukang posnya beneran yang ngasih tanda terimanya hehehehe
BalasHapusyoa, puisi itu terasa lebih sederhana dan jadinya bikinnya ndak selama bikin tulisan panjang ala saya hahaha
hohoho... bose si akang Tofan toh? puantesan sebegitunya puitis dirinya
BalasHapustapi emang belum ada kan karya terbarunya nih... ditunggu mas Tofan heheheh
moes sendiri gimana?
BalasHapusHmmm tapi yang arisan ini kan Mus juga ikutan buat kan ya.... huhuhu pilihan kata-katanya sesuatu banget
BalasHapuswooooooooookeh Uda
BalasHapus