Rabu, 04 Januari 2012

[arisan kata 16] sang penjaga harta

Dia adalah sang penjaga harta

Dia ibarat suatu cencawan pada badan

Meneguhkan dan menegakkan setiap sendi tubuh

Menjadikannya kokoh dan mampu menggerakkan kerja

Pada kumpulan orang yang berkepentingan akan hartanya

 

Dia adalah sosok peran begitu tinggi

Dia seakan bermongkok daripada yang lainnya

Sedang orang-orang pun berjongkok karenanya

Harta yang ia jaga itulah penyebabnya

 

Ah lalu apa daya yang masih ada

Apabila dia menyerahkan amanah itu padaku

Seorang yang belum sebegitunya campin akan hal itu

Rasanya hati ini begitu berbuai

Bergejolak bagai kibaran api dalam kaldron

Sepenuh keinginan mengelon untuk menolaknya

 

Inilah suatu momen pelatihan

Penyerahan amanah ini adalah semacam hal diktatis

Memaksakan diri untuk berlatih

Menjadi sebaik sang penjaga harta sebelumnya

 

Inilah suatu momen dalam keluwung kehidupan

Warna warninya berserakan begitu macam

Dalam setiap peralihan warnanya terasa begitu dramatis

Entahlah kemudian apa yang terbersit pada diri

Apakah ini hanyalah sekadar visiun semata pada nyatanya?

 

*dalam menghayati peran baru sebagai seorang bendahara di salah satu unit instansi perbendaharaan ini*

Painan, 4 Januari 2012

44 komentar:

  1. nulise wingi, postinge saiki mas hohoho

    BalasHapus
  2. ah rasanya ndak ada yang patut untuk di"cie"kan nih ziyy....
    amanah baru ini aaaaaaaaaaah ribet banget deh

    BalasHapus
  3. yoooooooooooooosh he'em si Mus ngerjain sekaliiiii
    kata2nya sih lebih tepatnya unik dan langka, jadi susahnya ya buat terasa seakan rima gitu woooo sulit

    BalasHapus
  4. Punggawa Keuangan Negara!!
    Nagara Dana Rakca

    ^^v

    BalasHapus
  5. heuheuheu ni junior nambah kata2 semacam ini jadi aaaaaaaaaaaaaah tambah kepikiren...

    bendahara di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara itu sesuatu hal yang sebegitunya huhuhu

    BalasHapus
  6. kalo gitu saya senyum aja, :)
    hehe ^^

    BalasHapus
  7. Semalem toh nulisnya...
    Bahasanya 'cadas' naz...hehe :)

    BalasHapus
  8. lebih pewe jadi Sekretaris aja dah, nih kok jadi banting sentir ke Bendahara hooooooo

    BalasHapus
  9. karena ndak bisa tidur nyenyak dengan amanah baru ini, mbak...
    huhuhu secadas kenyataannya mungkin huhuhu

    BalasHapus
  10. begitulah mas...
    oooooh sungguh dilemma hati...

    BalasHapus
  11. kosakata baru..
    boleh dong dijelasin satu2.. :D

    BalasHapus
  12. ati2 lho nas.. tempat "berbahaya".. hihihi...

    BalasHapus
  13. iya, ga ngerti sebagian kosa katanya..
    parah banget bahasa indonesia saya

    BalasHapus
  14. sip...sip... belum sempat nyari ide :)

    BalasHapus
  15. eh, lagi rame ya ini arisan kata 16? btw, selamat atas amanah barunya, kakaaak! semoga menjadikan mr nanazh ini semakin betah di Painan.

    PS (pesan sponsor): ditunggu undangannya, lho?

    BalasHapus
  16. cie amanah baru...

    jadi pingin ikut arisan lagi. ngomong2, arisan ini udah setahun dan 'rancananya' dibiki setiap pekan tapi kok baru 16 ya...

    BalasHapus
  17. Cap pos dulu untuk Anas yang sekarang mulai mencoba berpuisi

    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  18. Yang ikut saja angin-anginan gimana mau tiap pekan hehehe
    tuh bos arisannya malah cuma diam jadi juru kunci *lirik topenk

    BalasHapus
  19. kyaaaaaaaaaaaaa jadi Customer Service, Supervisor, kini tambah Bendahara.... sehari kemaren ribeeeeeeeeeeeet sekali huhuhu

    BalasHapus
  20. katanya si Mus artinya pelangi... istilah Jawa kuno yang sudah di-Indonesiakan deh keknya

    BalasHapus
  21. hiiiiiiiiiiii mbokya mampir tuh ke tautan postingannya si mus yang saya tautkan di comment pertama...

    tapi nek males nih

    saMongkok: [v] ber.mong.kok v (1) menganjur ke atas; lebih tinggi dp yg lain. (2) ki lebih baik (utama, unggul). [a] berbesar hati; bangga.
    Cencawan: [n] tulang spt cawan yg menutup sendi lutut; tempurung lutut; cawan-cawan lutut.
    Campin: [a] (1) cekatan; gapah; tangkas. (2) cakap; pandai; mahir.
    Berbuai: [v] berayun-ayun.
    Didaktis: [a] bersifat mendidik
    Mengelon: [v] mengambil hati supaya menurut; membujuk;
    Keluwung: [Jw n] pelangi
    Kaldron: [n] kuali besar tempat api yg dinyalakan besar-besar di arena olahraga.
    Dramatis: [a] (1) mengenai drama; (2) bersifat drama.
    Visiun: [n] bayangan atau gambaran khayal di balik kenyataan; gambaran yg terlihat sebagaimana dl mimpi; penglihatan yg berada di luar kemampuan daya pikir.

    BalasHapus
  22. hihihi nggak ada fiturnya di sini lo, Zaki...

    BalasHapus
  23. sangat taktis dan salah-salah pembukuan resikonya besar....

    Tuntutan Perbendaharaan huhuhu

    BalasHapus
  24. saya juga baru tahu kok dari si empunya hajat arisan kata ini
    jadinya ya mari kita menambah kosakata baru hehehehe

    BalasHapus
  25. kalau saya ide semulanya kan curcol mas huhuhu
    menyesuaikan dengan realita yang baru saya alami nih huhuhu

    BalasHapus
  26. yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaap juru kunci beneran
    hari kemaren serah terima kunci nih

    BalasHapus
  27. silakeun diramekan pulaaaaa... saya yakin ada sisi puitisnya seorang dirgasm deh hihihi

    selamat? ya muga2 selamat aja deh hingga satu tahun anggaran ini berlalu huhuhu...

    undangan? yo undangan penempatan aja yaks hahahaha

    BalasHapus
  28. begitulah ~_~a

    oyakah? nggak tahu menahu nih asal muasal arisan kata ini.... ada yang ngasih flashback dong.... (utamanya si Mus yang jelasin heheheh)

    BalasHapus
  29. huhuhu kak Raya.....
    jempolnya mau dibuat apa nih...
    disup atau disemur?

    *loh?

    BalasHapus
  30. ou ou ou.... mana nih tukang posnya beneran yang ngasih tanda terimanya hehehehe

    yoa, puisi itu terasa lebih sederhana dan jadinya bikinnya ndak selama bikin tulisan panjang ala saya hahaha

    BalasHapus
  31. hohoho... bose si akang Tofan toh? puantesan sebegitunya puitis dirinya
    tapi emang belum ada kan karya terbarunya nih... ditunggu mas Tofan heheheh

    BalasHapus
  32. Hmmm tapi yang arisan ini kan Mus juga ikutan buat kan ya.... huhuhu pilihan kata-katanya sesuatu banget

    BalasHapus