Selasa (24 Juli 2012) yang lalu merupakan hari yang biasa saja pada mulanya. Hingga kemudian menjelang malam dan waktunya berbuka, awan kelam mulai muncul dari arah Utara (yang mana arah Padang). Angin mulai menderu kencang. Dengan kencangnya angin bertiup seperti ini, di Painan dan sekitarnya mendadak mengalami pemadaman listrik. Kalau sudah begini jadinya, dapat diperkirakan bahwa memang bakal ada hujan deras yang terjadi. Tak selang lama menjelang beberapa menit Maghrib kemudian turunlah hujan. Mulanya tak seberapa deras. Namun, dengan berkombinasi deru angin yang semakin mengencang, hujan pun bertambah deras. Saya yang waktu itu berada di kontrakan saya tak bisa berbuat banyak. Terkurung dan suasana begitu mencekam. Suara begitu gemuruh di luar sana. Hampir 3 jam suasana seperti harus saya lalui. Tiga jam itu hujan badai terus saja terjadi tanpa henti. Malam Ramadhan yang seharusnya diisi tarawih di Masjid pun tak bisa dijalankan. Barulah menjelang pukul 22.00, hujan berangsur-angsur mereda. Ini merupakan kejadian yang baru kali ini saya alami. Kalaupun pernah ada hujan badai, tidak berlangsung selama ini. Listrik sempat mengalami padam-hidup bergonta-ganti saat hujan telah reda, baru sekitar pukul 23.00 stabil. Esoknya saya melihat kondisi sekitar sembari berangkat ke kantor. Alhamdulillah hujan badai semalam tidak menimbulkan bekas kerusakan di sini. Yang memang masih menjadi persoalan adalah saluran air terhambat dari sejak malam hingga esok, besar kemungkinan disebabkan oleh meluapnya tampungan air PDAM dan air yang tertampung adalah air kotor/lumpur. Bahkan, kabar terbaru yang saya dapatkan terjadi pipa saluran yang rusak karena tak mampu menampung air sehingga membutuhkan perbaikan yang memerlukan waktu lama L. Namun, ternyata, di belahan ranah Sumatera Barat yang lain ternyata hujan badai ini meninggalkan kerusakan dengan banjir bandang, jembatan putus, dan longsor. Daerah Padang, khususnya Pauh, Limau Manih (kampus UNAND dan sekitarnya), Gunung Pangilun, dan sekitarnya, mengalami musibah. Ah, sungguh menjadi ujian berat di bulan nan pernuh berkah ini bagi para penduduk di daerah musibah itu... Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan pertolongan bagi mereka... Pray For Sumbar...gambar saya ambil dari tautannya Uda Romi di sini
kurang tahu apakah memang ada kaitannya dengan Gempa Simeuleu atau tidak.. tapi keliatannya dua peristiwa yang tidak bersangkutan walau terjadi dalam tempo waktu hampir bersamaan...
tak dapat disangka memang ada musibah di beberapa tempat...
huhuhu doamu sangat dibutuhkan, uda haryo... tarimo kasih... doakan pula para penduduk yang rawan bencana juga ya...
hanya 3 jam saja kejadiannya Uda... untuk Ranah Pasisie sepengetahuan saya Painan baik2 saja... wilayah selatan yang kemaren kena banjir seperti Kambang, Lengayang, dll... belum ada kabar... semoga pun tidak terjadi apa2...
yang saya tulis di sini sebenarnya saya rasa masih kurang mendeskripsikan betapa mencekamnya semalam itu, pak... bener2 jadi tawakkal akan ketentuan Illahi
itu malah kenanya daerah Padang perbatasan dengan kabupaten Solok itu, mas... jalannya tapi berarti aman kan ya... mungkin kejadiannya di daerah yang bukan jalur utama Solok-Padang
Selasa (24 Juli 2012) yang lalu merupakan hari yang biasa saja pada mulanya. Hingga kemudian menjelang malam dan waktunya berbuka, awan kelam mulai muncul dari arah Utara (yang mana arah Padang). Angin mulai menderu kencang. Dengan kencangnya angin bertiup seperti ini, di Painan dan sekitarnya mendadak mengalami pemadaman listrik. Kalau sudah begini jadinya, dapat diperkirakan bahwa memang bakal ada hujan deras yang terjadi. Tak selang lama menjelang beberapa menit Maghrib kemudian turunlah hujan. Mulanya tak seberapa deras. Namun, dengan berkombinasi deru angin yang semakin mengencang, hujan pun bertambah deras. Saya yang waktu itu berada di kontrakan saya tak bisa berbuat banyak. Terkurung dan suasana begitu mencekam. Suara begitu gemuruh di luar sana. Hampir 3 jam suasana seperti harus saya lalui. Tiga jam itu hujan badai terus saja terjadi tanpa henti. Malam Ramadhan yang seharusnya diisi tarawih di Masjid pun tak bisa dijalankan. Barulah menjelang pukul 22.00, hujan berangsur-angsur mereda. Ini merupakan kejadian yang baru kali ini saya alami. Kalaupun pernah ada hujan badai, tidak berlangsung selama ini. Listrik sempat mengalami padam-hidup bergonta-ganti saat hujan telah reda, baru sekitar pukul 23.00 stabil. Esoknya saya melihat kondisi sekitar sembari berangkat ke kantor. Alhamdulillah hujan badai semalam tidak menimbulkan bekas kerusakan di sini. Yang memang masih menjadi persoalan adalah saluran air terhambat dari sejak malam hingga esok, besar kemungkinan disebabkan oleh meluapnya tampungan air PDAM dan air yang tertampung adalah air kotor/lumpur. Bahkan, kabar terbaru yang saya dapatkan terjadi pipa saluran yang rusak karena tak mampu menampung air sehingga membutuhkan perbaikan yang memerlukan waktu lama L. Namun, ternyata, di belahan ranah Sumatera Barat yang lain ternyata hujan badai ini meninggalkan kerusakan dengan banjir bandang, jembatan putus, dan longsor. Daerah Padang, khususnya Pauh, Limau Manih (kampus UNAND dan sekitarnya), Gunung Pangilun, dan sekitarnya, mengalami musibah. Ah, sungguh menjadi ujian berat di bulan nan pernuh berkah ini bagi para penduduk di daerah musibah itu... Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan pertolongan bagi mereka... Pray For Sumbar...gambar saya ambil dari tautannya Uda Romi di sini
BalasHapusWahh.. ini gara gara gempa ya Nas? cobaan tidak henti hentinya menghampiri bangsa kita..
BalasHapusBaik baik disana ya Uda.. Kami semua mendoakan dari sini :)
aamiin
BalasHapusEmang ada gempa? Smg ga ada korban yah...
BalasHapusSemoga saudara2 di Padang selalu diberikan kesabaran dan semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan pertolongan....Aamiin..
BalasHapusUjian di saat Ramadhan...Ya Allah Y__Y
BalasHapussemoga badai cepat berlalu ya.
BalasHapusGimana pesisir selatan mas?
Moga ditabakan hati warga Sumbar.
BalasHapusT^T
BalasHapusseakan-akan saya bisa merasakan suasana mencekam itu ...
BalasHapusmembaca blog ini rasanya ikut tercekam...
BalasHapuskurang tahu apakah memang ada kaitannya dengan Gempa Simeuleu atau tidak.. tapi keliatannya dua peristiwa yang tidak bersangkutan walau terjadi dalam tempo waktu hampir bersamaan...
BalasHapustak dapat disangka memang ada musibah di beberapa tempat...
huhuhu doamu sangat dibutuhkan, uda haryo... tarimo kasih... doakan pula para penduduk yang rawan bencana juga ya...
jazakallah mas Adam
BalasHapusdemikian pula doa yang saya panjatkan setelah tahu perkembangan beritanya... sangat menyedihkan...
BalasHapusjazakillah atas doanya mbak diah...
semoga menjadi penggugur dosa bagi mereka yang tabah dan mampu bangkit dari musibah ini
BalasHapushanya 3 jam saja kejadiannya Uda...
BalasHapusuntuk Ranah Pasisie sepengetahuan saya Painan baik2 saja... wilayah selatan yang kemaren kena banjir seperti Kambang, Lengayang, dll... belum ada kabar... semoga pun tidak terjadi apa2...
Allahumma aamiin...
BalasHapussetiap musibah memang selalu saja diiringi oleh kesedihan...
BalasHapusnamun ya semoga korban musibah ini dapat bangkit dan menjalani hidup yang lebih baik
saya kalau mengingatnya lagi juga menjadi mudah menghadirkan nuansa mencekam yang saya alami kemaren, mas Hend... :(
BalasHapusyang saya tulis di sini sebenarnya saya rasa masih kurang mendeskripsikan betapa mencekamnya semalam itu, pak... bener2 jadi tawakkal akan ketentuan Illahi
BalasHapusKalau gempa saya sempat terasa kemarin. Pas lagi jalan.. cuma sebentar.. Kejadiannya sore hari kan Nas?
BalasHapustadi waktu naik taksi... sopirnya cerita ada badai...
BalasHapussemoga kondisinya segera pulih kembali
Aamiin, aamiin, Allahumma aamiin
BalasHapusAnas baik2 aja?
malam hari sebenarnya... mulai saat berbuka...malah gempanya saya ndak merasa
BalasHapusitu malah kenanya daerah Padang perbatasan dengan kabupaten Solok itu, mas... jalannya tapi berarti aman kan ya... mungkin kejadiannya di daerah yang bukan jalur utama Solok-Padang
BalasHapusalhamdulillah kalau di Painan tidak terjadi musibah setelah hujan badainya berlangsung
BalasHapussekarang kondisinya gmn mas...
BalasHapusternyata limau manih itu tempatnya unand ya br ngeh :D
Padahal Kuala Lumpur terasa Nas, (atau mungkin perasaan saya saja ya?)
BalasHapusHowever, semoga kita semua dihindarkan dari Bencana..
Painan juga banjir kah?
BalasHapusbelum update berita kalau yang Padang... kondisi sore kemaren banjirnya sudah surut... tetapi ya kerusakan materialnya parah
BalasHapusitu nama daerahnya UNAND... saya sih belum sempet maen ke sana...
biasanya gempa yang dari Simeuleu itu bisa kerasa di sini... cuman memang dari banyak orang di sini, sedikit yang merasa...
BalasHapusAllahumma aamiin atas harapannya
alhamdulillah ndak mbak...
BalasHapusalhamdulillah :)
BalasHapus