Selasa, 04 Oktober 2011

hatiku tertambat pada pantaimu

*suatu judul yang gak nanazh banget deh, sok-sokan romantis yang gak jelas hehehe, cuman sekadar cari sensasi belaka hihihi*

Walaupun sepertinya judul ini cari sensasi aja keliatannya, tetapi ungkapan seperti ini sebenarnya benar-benar terlintas di benak hati terdalam saya *halah* kala akhir pekan yang lalu mengunjungi tiga objek pantai di Kota Painan ini.

Jadi seperti yang dulu saya seringkan lakukan saat akhir pekan tiba, kali ini saya jalan-jalan lagi berusaha untuk ‘menawarkan kepahitan hidup’ ala kota Painan ini. Kota ini walaupun kelewat masih sederhana dan belum berkembangnya, namun kealamiannya emang sangat berkesan banget. Bukit-bukit yang dipenuhi pepohonan yang hijau, air terjun yang mengalir bertingkat-tingkat, dan pesona pantai barat dengan pemandangan sunsetnya... Uwow sesuatu banget dah pokoknya.

Oh ya, mungkin sebelum lanjut lebih panjang lagi *hihihi* promo dulu ah postingan yang pernah menceritakan pesona-pesona Painan nih di jurnal Tersenyumlah Painan, QN Empat Pesona Painan, dan QN Pantai Muaro (Painan) versus Pantai Aie Manih (Padang). Postingan-postingan ini ringkasnya sih menceritakan beberapa objek yang pernah saya kunjungi di Painan nih, yakni Pantai Carocok, Bukit Langkisau, Air Terjun Timbulun, dan Pantai Muaro.

Nah, pada akhir pekan yang lalu, saya jalan-jalan lagi merasakan kembali sensasi di beberapa tempat yang sudah pernah saya kunjungi itu. Udah sekitar 4 pekan yang lalu sih saya ndak ke sana, la wong ada libur Hari Raya dan mengikuti Diklat Prajabatan sih. Dari sekian objek itu, pilihan saya jatuh pada objek yang berupa pantai-pantai. Maklum, selain lokasinya relatif dekat, tempat ini juga merupakan tempat paling favorit saya. Entah kenapa semenjak kembali ke sini tuh, dalam benak saya tuh selalu terngiang saja untuk pengen maen ke pantai-pantai itu. Hehehe makanya saya jadi sok beromantis ria begini.

Rindu, aku rindu... Rindu untuk kembali duduk memandangmu... Seakan terhampar lukisan agung di hadapanku... Aku hanya dapat termangu dengan pesonamu itu... Hatiku begitu tertambat pada pantaimu, Oh Painanku...

*lah kumat lagi nih ~_~a* back to topic dah, masih panjang ceritanya kok hehehe

Well, pantai yang saya kunjungi kali ini ada 3, yaitu Pantai Muaro, Pantai Carocok, dan satunya lagi merupakan objek yang baru saya kunjungi, yakni Pantai Pulau Cingkuak. Berikut nih reportasenya...

Pantai Muaro, Pesona Merah Senja Kala Sang Mentari Tenggelam

Pantai Muaro merupakan pantai yang sebenarnya tidak dikenal sebagai objek wisata di kota Painan ini. Malah pantai ini adalah pantai sentral dari aktivitas para nelayan tradisional. Di sini banyak kapal-kapal semacam sampan kecil yang dipergunakan nelayan untuk berlayar dan seringkali saya temui anak-anak kecil bermain dengan riang gembiranya di pantai ini. Begitu alami banget dah pantai ini, ndak terkomersialkan jadi objek wisata. Kadang kalau sudah terkomersialkan, rasanya pantai itu sudah ndak alami lagi, membuat pesonanya jadi berkurang.

Garis pantai dari Pantai Muaro ini lumayan panjang dan berbentuk melengkung, jadi juga bikin pas banget dah kalau buat jalan-jalan menyusuri pantai gitu. Minusnya pantai ini sih adalah pada pasirnya yang bukan pasir putih, melainkan pasir dengan tekstur seperti lumpur, jadilah kalau kena air bakal kotor gitu. Selain itu juga, walau ndak terlalu banyak sih, penduduk sekitar pantai masih sembrono buang sampah sembarangan di kawasan pantai ini. Kadang ada beberapa ‘objek asing’ yang saya temukan dan itu sangatlah mengganggu mood menikmati pantainya ~_~a.

Pantai ini emang jadi favorit saya dengan seringnya mengunjungi tempat ini, sudah empat kali kalau ndak salah. Tiga kali kesempatan ke sini hanya dapat menikmati panorama sorenya sekilas, ndak sampai benar-benar total hingga mentari tenggelam di ufuk barat. Nah, kesempatan kali inilah saya baru dapat menikmati pesona merah senja kala mentari tenggelam. Subhanallah... Perpaduan semburat awan merah dan berangsur-angsurnya mentari tenggelam itu sesuatu bangeeeeet...  Cuman bisa bengong sambil jeprat-jepret aja waktu itu hehehe.

Pantai Carocok, Gugus Batu Karang Kala Menyurutnya Air Pantai

Kalau berbicara mengenai pantai yang satu ini mah, ndak usah panjang lebar. Kalau nyari info tentang Painan mesti salah satu hal yang ditanyakan adalah mengenai Pantai Carocok ini. Pantai ini sudah lumayan identik dengan kota Painan dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan. Kalau saya amati sih, keunggulan dari pantai ini adalah pada panorama sunsetnya. Pantai ini juga cukup unik dengan adanya jalan dermaga yang menjorok ke arah lautan dan mengitari kawasan pantai, sehingga kesan lautnya begitu terasa.

Nah, kali ketiga ke Pantai Carocok ini, saya tentunya pengen mencari sensasi yang berbeda dari sebelumnya. Saya berusaha mengeksplorasi keindahan sisi lain dari pantai ini dan saya temukan saat saya sedang duduk di tepian area parkir kawasan wisata ini yang berbatasan langsung dengan laut. Tak jauh dari tempat saya berada waktu itu, saya temukan gugus batu karang yang sepertinya menarik untuk dilihat lebih dekat. Sebenarnya letak gugus karang itu tidak terlalu jauh, sekitar 10 m keknya, tetapi ya harus memasuki pantainya dulu karena jarak 10 m itu ya bibir pantai semua. Huhuhu untungnya air pantai kala waktu itu masih dangkal dan sepertinya emang sedang menyurut, jadilah saya dengan mudah melenggang ke sana.

Sesampainya di sana, uwooow keren sekali. Baru kali pertama kalinya saya langsung melihat dan memegang gugus batu karang itu. Rupanya pada bebatuan itu, cangkang-cangkang kerang yang sudah mati menempel dan menyatu pada batu itu. Yang menambah saya terpesona juga adanya tanaman-tanaman biota laut semacam ganggang di sekitar gugus karang itu dan dengan jernihnya air laut waktu itu, jadi bisa liat dengan jelas. Cantik euy.

Pantai Pulau Cingkuak, Hamparan Pasir Putih, Terumbu Karang, dan Benteng Portugis Menjadi Satu

Nah, ini dia objek baru yang belum pernah saya kunjungi. Jadi, tak jauh dari pantai Carocok ini ada satu pulau yang bikin saya penasaran namanya pulau Cingkuak. Kalau nyari info di internet sih, pulau Cingkuak nih katanya cukup recommended dah buat dikunjungi. Katanya juga ada sisa-sisa bangunan benteng Portugis di sana. Hohoho jadilah makin penasaran aja ke sana.

Untuk menuju pulau tersebut, ndak perlu susah-susah. Dari dermaga pantai Carocok, sudah menanti beberapa perahu motor guna sampai ke Pulau Cingkuak. Awalnya sih agak parno ni ongkos nyebrangnya mahal gak ya, ternyata saudara saudara, untuk pulang-pergi dari Carocok-Pulau Cingkuak hanya butuh ongkos Rp 10 ribu hohoho. Emang sebenarnya ongkosnya wajar kalau segitu, wong ya nyebrangnya cuman butuh waktu sekitar 10 menit doang kok.

Sesampainya di sana, hohoho saya mengalami kebengongan sekali lagi. Ada apakah di sana, saudara-saudara? Hamparan pasir putih pulau ini menyambut saya dengan sebegitunya. Huhuhu keren banget. Setelah puas mendokumentasikan pasir putih pulau ini, saya langsung menuju ke dalam pulau. Pada waktu itu sih, ya namanya sedang akhir pekan, juga banyak pengunjung lainnya, apalagi di pulau ini juga tersedia fasilitas speedboat dan banana boat, hohoho kali ini saya ndak mencobanya ah, kapan-kapan aja hehehe.

Masuk ke dalam area pulau ini, ya akhirnya ketemu juga tuh situs sisa-sisa benteng peninggalan Portugis. Tentunya karena sudah berumur ratusan tahun, sisa-sisa benteng ini bener-bener terlihat udah tua banget dan hanya beberapa yang masih bertahan, selebihnya udah dipenuhi dengan tanaman semak belukar. Di dalam situs ini, sudah disediakan jalan setapak untuk mengitari sisa-sisa bangunan dan kala saya menyusuri huhuhu serem euy, soalnya semak belukar di sisi kanan-kiri begitu lebat dan keliatan sangat sepi banget (waktu itu sepertinya yang nyusurin benteng ni keknya saya doang, yang laen lebih prefer menikmati pantainya keknya). Sempet ada momen di mana saya menemukan bunyi kresek-kresek dan sekelebat makhluk lumayan gede (entah itu apa ~_~a) melintas di depan saya. Jadilah tak berlama-lama saya di dalam situs itu, mending ikutan yang laen nikmati pantainya hehehe.

Sepeninggalnya saya dari sisa benteng itu, saya menuju ke sisi kanan dan kiri pulau. Sensasinya kali ini di tempat ini adalah gugus terumbu karangnya sedang jelas-jelasnya keliatan euy. Air laut yang dangkal dan jernih menampilkan pesona biota laut ini. Di sini lebih banyak variasi biotanya daripada yang sebelumnya saya temukan di Carocok.

Tiga pesona itu bikin saya pengen banget dah mengunjungi Pulau Cingkuak sekali lagi. Apalagi juga belum nyoba berspeedboat/bananaboat hehehe, mungkin ntar kalau ada Mpers yang ke sini, bolehlah maen bareng yaks hihihi. Oya, jadi inget salah satu fenomena yang gak bangetnya dari pulau ini adalah Anda akan dengan mudah menemukan beberapa pasang muda-mudi yang geje sedang bermesraan dan menyepi pada beberapa spot pantai. Astaghfirullah, saya yang ngepas melintas di depan mereka aja mereka sepertinya ndak malu, masih asyik masyuk dengan urusan sendiri. Hufh ini nih yang bikin illfeel, bener-bener mengganggu mood menikmati pantai, mungkin ini juga karena saya kok masih sendiri aja ya belum ngajak pasangan hohoho.

Well, begitulah cerita pengalaman saya kali ini ber-Painan ria kala akhir minggu ini. Aaaah pantai-pantai di Painan ni sungguh menjadi pelipur lara banget dah. Apalagi belakangan ini masalah kelistrikan mulai kembali melanda. Nyala mati nyala mati listriknya ~_~a. Yaudah sepertinya emang mending back to nature, menikmati alam Painan dengan polosnya aja hehehe. Sumonggo mari visit Painan, just for a while, not for a long term period hehehe.

N. B. Foto-foto dalam kualitas yang lebih besar dan jumlah lebih banyak rencananya bakal diupdate di album http://nanazh.multiply.com/photos/album/31/pesona_painan. Akan tetapi ya, itu nunggu seberapa lancarnya koneksi di Painan nih, apakah bisa terupload semua ndak foto-fotonya. Jadi, mohon maaf kalau baru bisa menyajikan foto gabungan dan compress kek gini hihihi.

Painan, 5 Oktober 2011, 06.31

76 komentar:

  1. nah...baca isinya sekarang, hihihi

    BalasHapus
  2. Whuaaah.. Subhanallah indaah.. Mba Ipie suka pantai. Ini beneran indah, kecuali yg ada gambar orgna:p

    BalasHapus
  3. mau dong dikirimin tiket kesana... ^_^

    BalasHapus
  4. Mas Syamsul... luaaaaaaaaaaaaar biasa hehehe

    BalasHapus
  5. Mbak Ipie...
    hahaha ada gundul gundul pacul mengganggu ya.... ya kalau ndak ada foto saya, jadinya kan gak khas hehehe. Pantai favorit mbak di mana nih? Sapa tahu hati saya tertambat ke pantai lain hihihi

    BalasHapus
  6. fhotonya keren euy..apalagi yg senja ^^b
    blm baca isinya hihihii... ntr ah :DD

    BalasHapus
  7. Mas Syamsul lagi...
    keknya perlu polisi emang di pulau nih... tapi ya itu mas... polisinya kan di daratan seberang ~_~a

    BalasHapus
  8. Oya, buat Mas Syamsul, ya tolong doakan ada kelebihan rezekilah buat ngundang mas ke sini yaks he :)

    BalasHapus
  9. Uda Romi........
    hihihi ngejar comment nih ya... monggo dibaca dengan teliti dulu Uda...
    yang dimaksud 'kamu' itu Painan hehehe

    BalasHapus
  10. Mbak Fitri...
    kadang emang foto itu mewakili segalanya dan untuk menceritakan fotonya butuh kata-kata yang sangat banyak... padahal belum tentu kata-kata nih bisa menggambarkan sedahsyat apa aslinya hehehe

    BalasHapus
  11. hohoho kalau ngeMPi terus saya jadi ndak berangkat kerja nih... berangkat kerja dulu yok hihihi

    BalasHapus
  12. painan byk pantai yak ? *liat peta lg ah..

    BalasHapus
  13. *tau kok kalo itu painan, dari awal baca judul

    cuman mau nulis teaser comment. He2.

    BalasHapus
  14. saat-saat ini tertambatnya pada keelokan alam painan
    mudah-mudahan nanti tertambat pada keelokan gadis Painan ya Nas :)
    #do'atulus

    BalasHapus
  15. Wuahh..ada penampakan di sana ^____^v

    Ehm, yang hatinya tertambattt....
    Eaaaa...
    Semoga jodoh ya Dek

    *lha kok ?? hehe

    BalasHapus
  16. Ngecek bentar... eeeeh... ndak sengaja comment Mb Ipie keapus...
    maafkeun mbak...
    yaaah sekali-kali ada fotonya saya biar ada kerasa khasnya hehehe
    khas nanas gitu...
    nanasisme ~_~a

    BalasHapus
  17. Mbak Fitri...
    Painan emang kota pantai sih mbak... tapi setahu saya sih untuk kota ini cuman 3 pantai ni doang...
    tapi kalau mau ke utara atau selatannya Painan bakal masih ada banyak pantai lagi
    kek Pantai Mandeh di daerah Bayang, pantai di daerah Kambang, dll...

    BalasHapus
  18. hohoho udah nyampe kantor, buka laptop, pasang modem, ngenet lagi, ngempiiiiiiiiiiii lagi hehehe

    BalasHapus
  19. xixixixi.... nanasisme ===> istilah baru neh

    BalasHapus
  20. Uda Romi...
    wekekeke karena judulnya saya juga teaser title, jadi kudu ada teaser comment juga ya...
    hehehe inilah yang ambo maksud dengan posting tandingan,,,
    kapan nih Uda ke Painan lagi... ditunggu yo...
    *kopdar yang belum jadi-jadi ~_~a

    BalasHapus
  21. Mas Wib...
    huoooOOOOOOOoooo ngasih doa tulus yang beginian...
    hmm biarlah waktu yang menjawab doa nih dah hehehe

    BalasHapus
  22. Mbak Miftah...
    hihihi numpang nampang ceritanya mbak...
    semoga sih dengan pemandangan yang bagus, orangnya ikut terlihat bagus hihihi
    yayaya semoga jodohnya jadi berkah dah dengan Painan hehehe

    BalasHapus
  23. Ziyy...
    hihihi emang postingan saya banget ya, Ziyy?

    BalasHapus
  24. Bagus pantainya..
    Ada Nyi Roro Kidulnya gak?

    *abaikan foto narsis yg terselip disitu*

    BalasHapus
  25. Mas Rifki...
    hohoho istilah ini dulu pernah teman SMA saya sebutin dengan 'anasisme' kemudian saya modif jadi nanasisme.. sometimes juga jadi nanazhisme hihihi

    BalasHapus
  26. Mas Bambang....
    karena pantai barat jadinya Nyi Roro Kulon yaks? hohoho
    belum tahu juga sih mas...
    akan tetapi emang di daerah Pesisir Selatan nih (eh kok ada nama Selatannya berarti pas juga ya buat Nyi Roro Kidulnya huhuhu) rada terkenal mistis mistis gimana gitu

    BalasHapus
  27. alhamdulillah...

    beneran ditunggu lho! *biar mas Anas terus kepikiran, hihihi*

    BalasHapus
  28. Wah pengeeeeeeen, dulu jampir ke sikuai tapi ga jadi gara2 gempa tahun 2009

    BalasHapus
  29. Mas Syamsul..
    hadeeeeeeeuh udah berapa kali juga ya comment mas gini...
    sukses kok mas buat kepikiran huhuhu

    BalasHapus
  30. baru delapan kali comment disini di postingan ini

    kalau request tiket baru berapa kali ya? hahaha...

    BalasHapus
  31. Kak Muse...
    sikuai is the next trip.... itu jadi kawasan udah terkomersialkan sekaliiiii
    dari Painan nih keliatannya sih liat peta, pulaunya ada di daerah sebelum masuk kota Padang... relatif lebih dekat sekitar 2,5 jam...
    gimana kak? mau barengan ke sana gak nih? hihihi

    BalasHapus
  32. tmn2 saya yg dah keliling Indonesia jg bilang bhw pantai2 di Indonesia lbh bagus dibanding lua negeri. hanya kendala infrastruktur dan transportasi yg bikin mahal biayanya. pdhl kalau dikembangkan bakal dahsyat tuh...

    udah...jadiin aja foto itu sbg HS-mu hehe...

    BalasHapus
  33. Anas masih malu-malu untuk mengatakan "padamu"
    masih butuh kata pantai ... he he he ...

    BalasHapus
  34. ha ha ha ...
    tersenyum melihat Mas Syamsul menguasai 5 kursi ... he he he ...

    BalasHapus
  35. Mas Dedy
    betuuuuuul sekali... infrastruktur dari pantai ini masih terhitung sederhana banget deh...
    kalau transportasi, itungannya rute dari Padang ke sini bbbbbeuh berkelok-kelok nian jalannyo...

    hehehe menjadikan foto nanasisme itu jadi HS ya? haduuuh perlu bertahap dulu deh mas, dari postingan dulu hehehe

    BalasHapus
  36. hohoho comment mas Syamsul bikin senyum aja mulu deh...
    delapan kali comment dan request tiket ke sekian
    benar-benar luar biasa

    BalasHapus
  37. Mas Hendra...
    maklum biar ndak terlampau sensasional sekali judulnya hehehe
    malu malu yaa...emang gitu juga kali ya...

    BalasHapus
  38. qeqeqe akhirnya terucap jugaaa....

    *duh, dateng yang di painan atau salatiga yaaa ??
    ^_____^v

    BalasHapus
  39. Mbak Miftah...
    dua-duanya boleh hahaha
    *kek mesti bakal ada hajatan di sana sini ~_~a

    BalasHapus
  40. Aamiin .Semoga dimudahkan segala urusan... dan jangan lupa siapkan pelangkah untuk mabkmu ini..haha.

    *Eeeeaaaaaa.....

    BalasHapus
  41. Mbak Miftah...
    he? ada pelangkah pula?
    aya aya wae ~_~a

    BalasHapus
  42. pelangkahnya calon suami

    ^_____^v hihihi

    *just kidding Dek Nas...
    jangan lupa ya undangane.

    BalasHapus
  43. kemaren ada temen juga ngirim poto2 pantai di belitung, jadi makin pengen ke pantai..
    tapi di jakarta ini, ya pantainya gitu..
    hufh

    BalasHapus
  44. Mbak Miftah...
    huooooooo pelangkahnyaaaa itu...
    saling mendoakanlah ya mbak...
    insya Allah tak'kan dilupakan

    BalasHapus
  45. Ifa...
    he? sapa yang di belitung? suddenly jadi inget si Tulus euy...
    yaudah saya saranin Ifa ada suatu waktu dah liburan muter-muter Indonesia silaturahim ma temen-temen yang ada di segala penjuru.. kek para mbak-mbak perbendaharaan tuh. kami sangat bahagia dah kalau ada yang berkunjung ke tempat kami masing-masing hehehe

    BalasHapus
  46. Woaa,, pantainya bagusss, sayang jauh :p

    BalasHapus
  47. Haryo...
    jauhlah di mato, dekatlah di hati ambo hohoho....

    BalasHapus
  48. Kalo saya jauh di mata, jauh di hati, berat di ongkos, tapi dekat di MP, keliatan jelas pantainya dari sini.. hahaa

    BalasHapus
  49. Mas Priyo...
    haqqul yaqin meneh yen langsung ndelok dhewe mas hehehe

    BalasHapus
  50. Mbak Ayudiah...
    begitulah mbak... hingga hati saya pun tertambat padanya hohoho

    BalasHapus
  51. Haryo...
    wuaaaaaaah cerdas nian denai nih Uda...
    dekat di MP hihihi dengernya gimana gitu...
    keren sih hehehe

    BalasHapus
  52. kayaknya tahun depan saya perlu jd jurkam-mu neh di ajang MPID Award hehe...

    BalasHapus
  53. Kedengarannya sesuatu banget ya nas :p.
    MP mendekatkan yang jauh.. hehe

    BalasHapus
  54. Mas Dedy
    hahaha coba kita liat setahun nanti ya mas...

    BalasHapus
  55. Haryo...
    he'em banget... utamanya buat yang merantau gitu lo

    BalasHapus
  56. Hehehehe..... Dirimu aja duluan kesana, aku kudu nabung dan nyari tiket promo dulu wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  57. yowislah Kak Muse...
    mohon izin untuk melangkah duluan yeeee...hehehe

    BalasHapus
  58. Dilihat dari fotonya kayaknya panyai2nya masih perawan... cantik... andai di jakarta ada pantai seperti itu... (ada tapi di kepulauan seribu hehehe)

    BalasHapus
  59. Mas Aldi...
    hohoho iya nih mereka tuh alamiiii banget... kalau perawan kan masih ada pesonanya ya yang kuat hohoho...
    eh, kemaren denger2 dari temen di daerah Banten ada pantai yang masih perawan *istilahnya* namanya pantai Sawarna tuh, akh... monggo tuh dikunjungi jikalau Kepulauan Seribu terlampau jauh hehehe

    BalasHapus
  60. Aji...
    jejakmu ditunggu di Painan hehehe

    BalasHapus
  61. hhahahah, tetap narsis aja akh,
    jejakku tak tau mau berlabuh dimana, hahaha

    BalasHapus
  62. yaiya dong, masmu yg satu ni jelas kudu narsis, anasisme gt lo hehehe. yowis, tak dongake ae jejak yg terbaik untkmu k dpnnya :(

    BalasHapus
  63. tunggu aku di Painan. ntar ketemuan yuk di Painan. Saya sudah lama pengen ke sini :D *nyiapin kamera

    BalasHapus
  64. hoooo I'll be wait-lah, mas...
    saya insya Allah akan memandu dengan segenap hati hehehe....

    ni juga kepengen plesir ke Sawahlunto atau Solok...
    hohoho let's see siapa yang dahulu berkunjung hehehe

    BalasHapus