*suatu judul yang gak nanazh banget deh, sok-sokan romantis yang gak jelas hehehe, cuman sekadar cari sensasi belaka hihihi*
Walaupun sepertinya judul ini cari sensasi aja keliatannya, tetapi ungkapan seperti ini sebenarnya benar-benar terlintas di benak hati terdalam saya *halah* kala akhir pekan yang lalu mengunjungi tiga objek pantai di Kota Painan ini.
Jadi seperti yang dulu saya seringkan lakukan saat akhir pekan tiba, kali ini saya jalan-jalan lagi berusaha untuk ‘menawarkan kepahitan hidup’ ala kota Painan ini. Kota ini walaupun kelewat masih sederhana dan belum berkembangnya, namun kealamiannya emang sangat berkesan banget. Bukit-bukit yang dipenuhi pepohonan yang hijau, air terjun yang mengalir bertingkat-tingkat, dan pesona pantai barat dengan pemandangan sunsetnya... Uwow sesuatu banget dah pokoknya.
Oh ya, mungkin sebelum lanjut lebih panjang lagi *hihihi* promo dulu ah postingan yang pernah menceritakan pesona-pesona Painan nih di jurnal Tersenyumlah Painan, QN Empat Pesona Painan, dan QN Pantai Muaro (Painan) versus Pantai Aie Manih (Padang). Postingan-postingan ini ringkasnya sih menceritakan beberapa objek yang pernah saya kunjungi di Painan nih, yakni Pantai Carocok, Bukit Langkisau, Air Terjun Timbulun, dan Pantai Muaro.
Nah, pada akhir pekan yang lalu, saya jalan-jalan lagi merasakan kembali sensasi di beberapa tempat yang sudah pernah saya kunjungi itu. Udah sekitar 4 pekan yang lalu sih saya ndak ke sana, la wong ada libur Hari Raya dan mengikuti Diklat Prajabatan sih. Dari sekian objek itu, pilihan saya jatuh pada objek yang berupa pantai-pantai. Maklum, selain lokasinya relatif dekat, tempat ini juga merupakan tempat paling favorit saya. Entah kenapa semenjak kembali ke sini tuh, dalam benak saya tuh selalu terngiang saja untuk pengen maen ke pantai-pantai itu. Hehehe makanya saya jadi sok beromantis ria begini.
Rindu, aku rindu... Rindu untuk kembali duduk memandangmu... Seakan terhampar lukisan agung di hadapanku... Aku hanya dapat termangu dengan pesonamu itu... Hatiku begitu tertambat pada pantaimu, Oh Painanku...
*lah kumat lagi nih ~_~a* back to topic dah, masih panjang ceritanya kok hehehe
Well, pantai yang saya kunjungi kali ini ada 3, yaitu Pantai Muaro, Pantai Carocok, dan satunya lagi merupakan objek yang baru saya kunjungi, yakni Pantai Pulau Cingkuak. Berikut nih reportasenya...
Pantai Muaro, Pesona Merah Senja Kala Sang Mentari Tenggelam
Pantai Muaro merupakan pantai yang sebenarnya tidak dikenal sebagai objek wisata di kota Painan ini. Malah pantai ini adalah pantai sentral dari aktivitas para nelayan tradisional. Di sini banyak kapal-kapal semacam sampan kecil yang dipergunakan nelayan untuk berlayar dan seringkali saya temui anak-anak kecil bermain dengan riang gembiranya di pantai ini. Begitu alami banget dah pantai ini, ndak terkomersialkan jadi objek wisata. Kadang kalau sudah terkomersialkan, rasanya pantai itu sudah ndak alami lagi, membuat pesonanya jadi berkurang.

Garis pantai dari Pantai Muaro ini lumayan panjang dan berbentuk melengkung, jadi juga bikin pas banget dah kalau buat jalan-jalan menyusuri pantai gitu. Minusnya pantai ini sih adalah pada pasirnya yang bukan pasir putih, melainkan pasir dengan tekstur seperti lumpur, jadilah kalau kena air bakal kotor gitu. Selain itu juga, walau ndak terlalu banyak sih, penduduk sekitar pantai masih sembrono buang sampah sembarangan di kawasan pantai ini. Kadang ada beberapa ‘objek asing’ yang saya temukan dan itu sangatlah mengganggu mood menikmati pantainya ~_~a.
Pantai ini emang jadi favorit saya dengan seringnya mengunjungi tempat ini, sudah empat kali kalau ndak salah. Tiga kali kesempatan ke sini hanya dapat menikmati panorama sorenya sekilas, ndak sampai benar-benar total hingga mentari tenggelam di ufuk barat. Nah, kesempatan kali inilah saya baru dapat menikmati pesona merah senja kala mentari tenggelam. Subhanallah... Perpaduan semburat awan merah dan berangsur-angsurnya mentari tenggelam itu sesuatu bangeeeeet... Cuman bisa bengong sambil jeprat-jepret aja waktu itu hehehe.
Pantai Carocok, Gugus Batu Karang Kala Menyurutnya Air Pantai
Kalau berbicara mengenai pantai yang satu ini mah, ndak usah panjang lebar. Kalau nyari info tentang Painan mesti salah satu hal yang ditanyakan adalah mengenai Pantai Carocok ini. Pantai ini sudah lumayan identik dengan kota Painan dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan. Kalau saya amati sih, keunggulan dari pantai ini adalah pada panorama sunsetnya. Pantai ini juga cukup unik dengan adanya jalan dermaga yang menjorok ke arah lautan dan mengitari kawasan pantai, sehingga kesan lautnya begitu terasa.

Nah, kali ketiga ke Pantai Carocok ini, saya tentunya pengen mencari sensasi yang berbeda dari sebelumnya. Saya berusaha mengeksplorasi keindahan sisi lain dari pantai ini dan saya temukan saat saya sedang duduk di tepian area parkir kawasan wisata ini yang berbatasan langsung dengan laut. Tak jauh dari tempat saya berada waktu itu, saya temukan gugus batu karang yang sepertinya menarik untuk dilihat lebih dekat. Sebenarnya letak gugus karang itu tidak terlalu jauh, sekitar 10 m keknya, tetapi ya harus memasuki pantainya dulu karena jarak 10 m itu ya bibir pantai semua. Huhuhu untungnya air pantai kala waktu itu masih dangkal dan sepertinya emang sedang menyurut, jadilah saya dengan mudah melenggang ke sana.
Sesampainya di sana, uwooow keren sekali. Baru kali pertama kalinya saya langsung melihat dan memegang gugus batu karang itu. Rupanya pada bebatuan itu, cangkang-cangkang kerang yang sudah mati menempel dan menyatu pada batu itu. Yang menambah saya terpesona juga adanya tanaman-tanaman biota laut semacam ganggang di sekitar gugus karang itu dan dengan jernihnya air laut waktu itu, jadi bisa liat dengan jelas. Cantik euy.
Pantai Pulau Cingkuak, Hamparan Pasir Putih, Terumbu Karang, dan Benteng Portugis Menjadi Satu
Nah, ini dia objek baru yang belum pernah saya kunjungi. Jadi, tak jauh dari pantai Carocok ini ada satu pulau yang bikin saya penasaran namanya pulau Cingkuak. Kalau nyari info di internet sih, pulau Cingkuak nih katanya cukup recommended dah buat dikunjungi. Katanya juga ada sisa-sisa bangunan benteng Portugis di sana. Hohoho jadilah makin penasaran aja ke sana.

Untuk menuju pulau tersebut, ndak perlu susah-susah. Dari dermaga pantai Carocok, sudah menanti beberapa perahu motor guna sampai ke Pulau Cingkuak. Awalnya sih agak parno ni ongkos nyebrangnya mahal gak ya, ternyata saudara saudara, untuk pulang-pergi dari Carocok-Pulau Cingkuak hanya butuh ongkos Rp 10 ribu hohoho. Emang sebenarnya ongkosnya wajar kalau segitu, wong ya nyebrangnya cuman butuh waktu sekitar 10 menit doang kok.
Sesampainya di sana, hohoho saya mengalami kebengongan sekali lagi. Ada apakah di sana, saudara-saudara? Hamparan pasir putih pulau ini menyambut saya dengan sebegitunya. Huhuhu keren banget. Setelah puas mendokumentasikan pasir putih pulau ini, saya langsung menuju ke dalam pulau. Pada waktu itu sih, ya namanya sedang akhir pekan, juga banyak pengunjung lainnya, apalagi di pulau ini juga tersedia fasilitas speedboat dan banana boat, hohoho kali ini saya ndak mencobanya ah, kapan-kapan aja hehehe.
Masuk ke dalam area pulau ini, ya akhirnya ketemu juga tuh situs sisa-sisa benteng peninggalan Portugis. Tentunya karena sudah berumur ratusan tahun, sisa-sisa benteng ini bener-bener terlihat udah tua banget dan hanya beberapa yang masih bertahan, selebihnya udah dipenuhi dengan tanaman semak belukar. Di dalam situs ini, sudah disediakan jalan setapak untuk mengitari sisa-sisa bangunan dan kala saya menyusuri huhuhu serem euy, soalnya semak belukar di sisi kanan-kiri begitu lebat dan keliatan sangat sepi banget (waktu itu sepertinya yang nyusurin benteng ni keknya saya doang, yang laen lebih prefer menikmati pantainya keknya). Sempet ada momen di mana saya menemukan bunyi kresek-kresek dan sekelebat makhluk lumayan gede (entah itu apa ~_~a) melintas di depan saya. Jadilah tak berlama-lama saya di dalam situs itu, mending ikutan yang laen nikmati pantainya hehehe.
Sepeninggalnya saya dari sisa benteng itu, saya menuju ke sisi kanan dan kiri pulau. Sensasinya kali ini di tempat ini adalah gugus terumbu karangnya sedang jelas-jelasnya keliatan euy. Air laut yang dangkal dan jernih menampilkan pesona biota laut ini. Di sini lebih banyak variasi biotanya daripada yang sebelumnya saya temukan di Carocok.
Tiga pesona itu bikin saya pengen banget dah mengunjungi Pulau Cingkuak sekali lagi. Apalagi juga belum nyoba berspeedboat/bananaboat hehehe, mungkin ntar kalau ada Mpers yang ke sini, bolehlah maen bareng yaks hihihi. Oya, jadi inget salah satu fenomena yang gak bangetnya dari pulau ini adalah Anda akan dengan mudah menemukan beberapa pasang muda-mudi yang geje sedang bermesraan dan menyepi pada beberapa spot pantai. Astaghfirullah, saya yang ngepas melintas di depan mereka aja mereka sepertinya ndak malu, masih asyik masyuk dengan urusan sendiri. Hufh ini nih yang bikin illfeel, bener-bener mengganggu mood menikmati pantai, mungkin ini juga karena saya kok masih sendiri aja ya belum ngajak pasangan hohoho.
Well, begitulah cerita pengalaman saya kali ini ber-Painan ria kala akhir minggu ini. Aaaah pantai-pantai di Painan ni sungguh menjadi pelipur lara banget dah. Apalagi belakangan ini masalah kelistrikan mulai kembali melanda. Nyala mati nyala mati listriknya ~_~a. Yaudah sepertinya emang mending back to nature, menikmati alam Painan dengan polosnya aja hehehe. Sumonggo mari visit Painan, just for a while, not for a long term period hehehe.
N. B. Foto-foto dalam kualitas yang lebih besar dan jumlah lebih banyak rencananya bakal diupdate di album http://nanazh.multiply.com/photos/album/31/pesona_painan. Akan tetapi ya, itu nunggu seberapa lancarnya koneksi di Painan nih, apakah bisa terupload semua ndak foto-fotonya. Jadi, mohon maaf kalau baru bisa menyajikan foto gabungan dan compress kek gini hihihi.
ih...pertamaz...
BalasHapuslho, bisa keduaz juga
BalasHapusyippie...ketigaz
BalasHapuswah, hattrick!
BalasHapusnah...baca isinya sekarang, hihihi
BalasHapusWhuaaah.. Subhanallah indaah.. Mba Ipie suka pantai. Ini beneran indah, kecuali yg ada gambar orgna:p
BalasHapuspanggilin polisi aja mas....
BalasHapusmau dong dikirimin tiket kesana... ^_^
BalasHapuspantaimu? Siapa tuh?
BalasHapusEhm.
Mas Syamsul... luaaaaaaaaaaaaar biasa hehehe
BalasHapushahaha... :))
BalasHapusMbak Ipie...
BalasHapushahaha ada gundul gundul pacul mengganggu ya.... ya kalau ndak ada foto saya, jadinya kan gak khas hehehe. Pantai favorit mbak di mana nih? Sapa tahu hati saya tertambat ke pantai lain hihihi
fhotonya keren euy..apalagi yg senja ^^b
BalasHapusblm baca isinya hihihii... ntr ah :DD
Mas Syamsul lagi...
BalasHapuskeknya perlu polisi emang di pulau nih... tapi ya itu mas... polisinya kan di daratan seberang ~_~a
Oya, buat Mas Syamsul, ya tolong doakan ada kelebihan rezekilah buat ngundang mas ke sini yaks he :)
BalasHapusUda Romi........
BalasHapushihihi ngejar comment nih ya... monggo dibaca dengan teliti dulu Uda...
yang dimaksud 'kamu' itu Painan hehehe
Mbak Fitri...
BalasHapuskadang emang foto itu mewakili segalanya dan untuk menceritakan fotonya butuh kata-kata yang sangat banyak... padahal belum tentu kata-kata nih bisa menggambarkan sedahsyat apa aslinya hehehe
hohoho kalau ngeMPi terus saya jadi ndak berangkat kerja nih... berangkat kerja dulu yok hihihi
BalasHapuspainan byk pantai yak ? *liat peta lg ah..
BalasHapus:))
BalasHapusudah ngempi aja lagii... hihi
*tau kok kalo itu painan, dari awal baca judul
BalasHapuscuman mau nulis teaser comment. He2.
saat-saat ini tertambatnya pada keelokan alam painan
BalasHapusmudah-mudahan nanti tertambat pada keelokan gadis Painan ya Nas :)
#do'atulus
Wuahh..ada penampakan di sana ^____^v
BalasHapusEhm, yang hatinya tertambattt....
Eaaaa...
Semoga jodoh ya Dek
*lha kok ?? hehe
mas anas...mas anas...
BalasHapusNgecek bentar... eeeeh... ndak sengaja comment Mb Ipie keapus...
BalasHapusmaafkeun mbak...
yaaah sekali-kali ada fotonya saya biar ada kerasa khasnya hehehe
khas nanas gitu...
nanasisme ~_~a
Mbak Fitri...
BalasHapusPainan emang kota pantai sih mbak... tapi setahu saya sih untuk kota ini cuman 3 pantai ni doang...
tapi kalau mau ke utara atau selatannya Painan bakal masih ada banyak pantai lagi
kek Pantai Mandeh di daerah Bayang, pantai di daerah Kambang, dll...
hohoho udah nyampe kantor, buka laptop, pasang modem, ngenet lagi, ngempiiiiiiiiiiii lagi hehehe
BalasHapusxixixixi.... nanasisme ===> istilah baru neh
BalasHapusUda Romi...
BalasHapuswekekeke karena judulnya saya juga teaser title, jadi kudu ada teaser comment juga ya...
hehehe inilah yang ambo maksud dengan posting tandingan,,,
kapan nih Uda ke Painan lagi... ditunggu yo...
*kopdar yang belum jadi-jadi ~_~a
Mas Wib...
BalasHapushuoooOOOOOOOoooo ngasih doa tulus yang beginian...
hmm biarlah waktu yang menjawab doa nih dah hehehe
Mbak Miftah...
BalasHapushihihi numpang nampang ceritanya mbak...
semoga sih dengan pemandangan yang bagus, orangnya ikut terlihat bagus hihihi
yayaya semoga jodohnya jadi berkah dah dengan Painan hehehe
Ziyy...
BalasHapushihihi emang postingan saya banget ya, Ziyy?
Bagus pantainya..
BalasHapusAda Nyi Roro Kidulnya gak?
*abaikan foto narsis yg terselip disitu*
Mas Rifki...
BalasHapushohoho istilah ini dulu pernah teman SMA saya sebutin dengan 'anasisme' kemudian saya modif jadi nanasisme.. sometimes juga jadi nanazhisme hihihi
Mas Bambang....
BalasHapuskarena pantai barat jadinya Nyi Roro Kulon yaks? hohoho
belum tahu juga sih mas...
akan tetapi emang di daerah Pesisir Selatan nih (eh kok ada nama Selatannya berarti pas juga ya buat Nyi Roro Kidulnya huhuhu) rada terkenal mistis mistis gimana gitu
alhamdulillah...
BalasHapusbeneran ditunggu lho! *biar mas Anas terus kepikiran, hihihi*
Wah pengeeeeeeen, dulu jampir ke sikuai tapi ga jadi gara2 gempa tahun 2009
BalasHapusMas Syamsul..
BalasHapushadeeeeeeeuh udah berapa kali juga ya comment mas gini...
sukses kok mas buat kepikiran huhuhu
baru delapan kali comment disini di postingan ini
BalasHapuskalau request tiket baru berapa kali ya? hahaha...
Kak Muse...
BalasHapussikuai is the next trip.... itu jadi kawasan udah terkomersialkan sekaliiiii
dari Painan nih keliatannya sih liat peta, pulaunya ada di daerah sebelum masuk kota Padang... relatif lebih dekat sekitar 2,5 jam...
gimana kak? mau barengan ke sana gak nih? hihihi
tmn2 saya yg dah keliling Indonesia jg bilang bhw pantai2 di Indonesia lbh bagus dibanding lua negeri. hanya kendala infrastruktur dan transportasi yg bikin mahal biayanya. pdhl kalau dikembangkan bakal dahsyat tuh...
BalasHapusudah...jadiin aja foto itu sbg HS-mu hehe...
Anas masih malu-malu untuk mengatakan "padamu"
BalasHapusmasih butuh kata pantai ... he he he ...
ha ha ha ...
BalasHapustersenyum melihat Mas Syamsul menguasai 5 kursi ... he he he ...
Mas Dedy
BalasHapusbetuuuuuul sekali... infrastruktur dari pantai ini masih terhitung sederhana banget deh...
kalau transportasi, itungannya rute dari Padang ke sini bbbbbeuh berkelok-kelok nian jalannyo...
hehehe menjadikan foto nanasisme itu jadi HS ya? haduuuh perlu bertahap dulu deh mas, dari postingan dulu hehehe
hohoho comment mas Syamsul bikin senyum aja mulu deh...
BalasHapusdelapan kali comment dan request tiket ke sekian
benar-benar luar biasa
Mas Hendra...
BalasHapusmaklum biar ndak terlampau sensasional sekali judulnya hehehe
malu malu yaa...emang gitu juga kali ya...
qeqeqe akhirnya terucap jugaaa....
BalasHapus*duh, dateng yang di painan atau salatiga yaaa ??
^_____^v
Mbak Miftah...
BalasHapusdua-duanya boleh hahaha
*kek mesti bakal ada hajatan di sana sini ~_~a
Aamiin .Semoga dimudahkan segala urusan... dan jangan lupa siapkan pelangkah untuk mabkmu ini..haha.
BalasHapus*Eeeeaaaaaa.....
Mbak Miftah...
BalasHapushe? ada pelangkah pula?
aya aya wae ~_~a
pelangkahnya calon suami
BalasHapus^_____^v hihihi
*just kidding Dek Nas...
jangan lupa ya undangane.
kemaren ada temen juga ngirim poto2 pantai di belitung, jadi makin pengen ke pantai..
BalasHapustapi di jakarta ini, ya pantainya gitu..
hufh
Mbak Miftah...
BalasHapushuooooooo pelangkahnyaaaa itu...
saling mendoakanlah ya mbak...
insya Allah tak'kan dilupakan
Ifa...
BalasHapushe? sapa yang di belitung? suddenly jadi inget si Tulus euy...
yaudah saya saranin Ifa ada suatu waktu dah liburan muter-muter Indonesia silaturahim ma temen-temen yang ada di segala penjuru.. kek para mbak-mbak perbendaharaan tuh. kami sangat bahagia dah kalau ada yang berkunjung ke tempat kami masing-masing hehehe
Woaa,, pantainya bagusss, sayang jauh :p
BalasHapusHaryo...
BalasHapusjauhlah di mato, dekatlah di hati ambo hohoho....
gambar sunsete mantep yaqin
BalasHapussunset yang indaaaah...
BalasHapusKalo saya jauh di mata, jauh di hati, berat di ongkos, tapi dekat di MP, keliatan jelas pantainya dari sini.. hahaa
BalasHapusMas Priyo...
BalasHapushaqqul yaqin meneh yen langsung ndelok dhewe mas hehehe
Mbak Ayudiah...
BalasHapusbegitulah mbak... hingga hati saya pun tertambat padanya hohoho
Haryo...
BalasHapuswuaaaaaaah cerdas nian denai nih Uda...
dekat di MP hihihi dengernya gimana gitu...
keren sih hehehe
kayaknya tahun depan saya perlu jd jurkam-mu neh di ajang MPID Award hehe...
BalasHapusKedengarannya sesuatu banget ya nas :p.
BalasHapusMP mendekatkan yang jauh.. hehe
Mas Dedy
BalasHapushahaha coba kita liat setahun nanti ya mas...
Haryo...
BalasHapushe'em banget... utamanya buat yang merantau gitu lo
Hehehehe..... Dirimu aja duluan kesana, aku kudu nabung dan nyari tiket promo dulu wkwkwkwkwk
BalasHapusyowislah Kak Muse...
BalasHapusmohon izin untuk melangkah duluan yeeee...hehehe
Dilihat dari fotonya kayaknya panyai2nya masih perawan... cantik... andai di jakarta ada pantai seperti itu... (ada tapi di kepulauan seribu hehehe)
BalasHapusMas Aldi...
BalasHapushohoho iya nih mereka tuh alamiiii banget... kalau perawan kan masih ada pesonanya ya yang kuat hohoho...
eh, kemaren denger2 dari temen di daerah Banten ada pantai yang masih perawan *istilahnya* namanya pantai Sawarna tuh, akh... monggo tuh dikunjungi jikalau Kepulauan Seribu terlampau jauh hehehe
ninggalin jejak
BalasHapusAji...
BalasHapusjejakmu ditunggu di Painan hehehe
hhahahah, tetap narsis aja akh,
BalasHapusjejakku tak tau mau berlabuh dimana, hahaha
yaiya dong, masmu yg satu ni jelas kudu narsis, anasisme gt lo hehehe. yowis, tak dongake ae jejak yg terbaik untkmu k dpnnya :(
BalasHapustunggu aku di Painan. ntar ketemuan yuk di Painan. Saya sudah lama pengen ke sini :D *nyiapin kamera
BalasHapushoooo I'll be wait-lah, mas...
BalasHapussaya insya Allah akan memandu dengan segenap hati hehehe....
ni juga kepengen plesir ke Sawahlunto atau Solok...
hohoho let's see siapa yang dahulu berkunjung hehehe