Minggu, 20 Mei 2012

di kota lahir kini

Spesial

Sebenarnya tidak ada yang perlu untuk dispesialkan pada hari dan tanggal semacam ini. Bukankah hari-hari yang telah berlalu kiranya masih sama saja dengan hari ini. Semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas kehidupan juga masih sama. Lalu, apa yang membuat hari ini kemudian menjadi spesial berbeda dari hari lainnya?

Karena di hari ini, aku memilih untuk berada di tempat lain, tempat yang sangat familiar bagiku, walau kini aku tak bisa berlama-lama di sana. Di kota lahir inilah, kini aku berada. Sebagian besar dari perjalanan kehidupan begitu banyak terjadi di kota lahir. Tentu, dengan momen semacam tanggal lahir, keberadaan di kota lahir dan kota yang membesarkanku ini menjadikan hal yang spesial.

Spesial memang rasanya. Karena di sanalah akan terasa kebersamaan dan kedekatan dengan keluarga sendiri. Spesial memang rasanya. Karena di sanalah akan dapat ditemui banyak hal yang menjadi bekas-bekas memori yang telah lalu. Spesial memang rasanya. Karena di sanalah momen yang tepat untuk merenungi perjalanan kehidupan.

Angka

Sejumlah angka usia telah dilewati oleh diri. Dua puluh tiga. Suatu angka yang menunjukkan sudah pantasnya label kedewasaan dilekatkan pada diri. Pada angka yang seperti ini memang pekerjaan dan profesi sudah dilakoni oleh diri. Pada angka yang seperti ini memang dilatih kemandirian diri dengan merantau ke pulau seberang. Pada angka yang seperti ini pula memang sudah patut pula orang banyak bertanya mengenai jodoh diri. Hahaha.

Akan tetapi, angka hanyalah akan menjadi sekadar angka belaka, jika kepantasan dan kelayakan yang sebenarnya ada untuk angka ini nyatanya tak ada pada diri. Bahkan pun, angka ini akan terus bertambah dengan sendiri tak akan mempedulikan apakah memang diri sudah patut untuk menyandang angka itu. Lalu, memang sudah selayaknyakah angka dua puluh tiga kini disandang oleh diri?

Ah, terlalu banyak hal yang aku terlambat untuk mempelajarinya dan memahaminya untuk berada pantas di angka ini. Angka ini menuntut kepantasan dan kelayakan. Mampukah kemudian aku mengejar ketertinggalan itu, padahal angka ini akan terus bertambah dengan sendirinya? Momen seperti inilah yang seharusnya menjadi  momen evaluasi dan introspeksi, hingga kemudian ada pembenahan diri menuju kepantasan dan kelayakan pada angka ini.

Kota Lahir

Pagi hari ini di Salatiga, kota lahir, sedang terasa. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk merasakannya. Pagi yang damai, pagi yang disirami cahaya mentari pagi, pagi dengan udara dingin khas kota ini. Semuanya berjalan seperti yang diinginkan. Spesialnya hari ini yang begitu diharapkan kini sedang terjadi bersama keluarga, mengenang memori kehidupan, dan merenunginya. Hari ini dengan sendirinya angka dua puluh tiga mau tak mau harus disandang diri.

Bersyukur harusnya diri ini karena kesempatan untuk mengecap pertambahan angka ini untuk selanjutnya. Beringat harusnya diri ini karena kesempatan untuk hidup di dunia menjadi berkurang, padahal ladang amal masihlah terlampau gersang. Begitulah adanya yang harus diri lakukan pada tanggal lahir untuk angka usia yang dua puluh tiga ini di kota lahir, Salatiga.

Pagi hari ini di Salatiga, dengan santapan pagi nasi kuning buatan ibunda, sungguh terasa spesial bukan? J

Salatiga, 21 Mei 2012, 07.33

50 komentar:

  1. ya ada kesempatan gitu deh mas... ambil cuti gitu...

    BalasHapus
  2. hitung2 jatahnya sih dengan tambahan sisa cuti tahun 2011 masih ada 9 hari lagi huhuhu...

    jadi ya bakal balik lagi kali ya hihihi

    BalasHapus
  3. Selamat deh kalau begitu...hehehehe

    BalasHapus
  4. Sik 23 tahun...ah, masih panjang lah hahaha

    BalasHapus
  5. yes I'm happy coz I'm at Salatiga right now... Oyeeee

    BalasHapus
  6. hiiiiiiii panjang apane mas...

    emang jalan masih panjang terbentang buatku *halah

    BalasHapus
  7. ada hal lain yang lebih penting kayaknya #eh

    BalasHapus
  8. huhuhu serba x ya commentnya nih ~_~a

    BalasHapus
  9. Pantes kowe ngomong tahun 1988 durung lahir..hahahaha

    BalasHapus
  10. waah sekarang kita sama Nas usianya, hihi..

    happy birthdaay
    makan-makaann :D

    BalasHapus
  11. nyaris nyerempet setahun mas hihihi

    BalasHapus
  12. keknya lebih dewasa situ deh....

    berguru padamu dong, mas, huhuhu

    BalasHapus
  13. barakallah, semoga makin bertambah semua kebaikan.. :D

    BalasHapus
  14. hidup dengan usia baru huhuhu

    makasih mas :)

    BalasHapus
  15. oh ya? tapi teteup senior mbakelah hehehe...

    makan-makan? waduh harus pake ongkos kirim ke salatiga dong mbak hehehe

    BalasHapus
  16. Allahumma aamiin... jazakillah Ifa

    BalasHapus
  17. Lah... baru 23? Ckckck, komen2ny tuwir sekali selama ini. Jujur sy ketipu -,- Kirain udah mw kepala 3 XD

    BalasHapus
  18. selamat bertambah (atau justru berkurang jatah?) umur yaaaa :)
    wah umurnya samaan dong ya kita ^ _ ^

    BalasHapus
  19. eciyeciye,,, ada yg milad.... makan makan.... #teteup

    BalasHapus
  20. wah, cuti ya? Kirain cmn 4 hr lbur maren aja.

    BalasHapus
  21. selamat menikmati kampung halaman dek Nas, sapa tau jodohmu ternyata disitu-situ juga (gopekwe) :D

    BalasHapus
  22. mendubraks...
    hohoho ya didiskon deh kiranya umur perkiraan itu hehehe

    jadi mungkin juga harus belajar comment yang lebih layak untuk umur sendiri ya hehehe

    BalasHapus
  23. yang tepat kan dua-duanya mbak...
    hohoho kalau dibandingkan ma mbak Ari sepertinya saya kelewat junior sekali dah hehehe

    BalasHapus
  24. wah wah wah emang sempat ketemuan nih?

    *posisi emang di Jakartakah?

    BalasHapus
  25. iyaaaaaaap... ambil 3 hari setelah 4 hari libur...

    ngepas atasan sedang baik hati nih dan di kantor ada yang bersedia gantikan tugas huhuhu

    BalasHapus
  26. *ngaca kemudian*

    keknya sudah nggak lagi deh mbak...

    *langsung beralih pada keimutan ponakan saja dah hehehe*

    BalasHapus
  27. betul... bisa jadi juga... ada kemungkinan seperti itu...

    hihihi

    BalasHapus
  28. udah ngambil jatah belum kak?

    keknya perlu tuh apalagi kalau sedang dongkol ma kantor, tapi ya yang jadi sulitnya izin atasannya dapat gak dan ada penggantinya

    BalasHapus
  29. betul sekali bang hehehe

    *ndak bakalan tanggal lahir di kota lahir kalau ndak ambil libur huhuhu*

    BalasHapus
  30. wah ada yang terlewat dibalesi

    ah jadi malu dah mas hehehe

    BalasHapus
  31. ulang tahun ya, mas?
    selamaat ya...
    semoga usia berkah dan sehat senantiasa :)
    berada di tanah kelahiran untuk merayakan hari lahir, itu sungguh sesuatu :))

    BalasHapus
  32. yaaaaaaap bener memang mas fatah...

    Allahumma atas doanya... dan makasih banget...

    rasanya memang seperti yang saya sebutin juga di tulisan ini, spesial hehehe

    BalasHapus
  33. hyup!! untuk hari rabu pekan ini,,,

    BalasHapus
  34. what is the kamsud of the language???

    mudhenge smsmu thok mas hehehe

    BalasHapus
  35. wah sama dong *cuman buat transit ke Padang doang sih huhuhu

    BalasHapus
  36. ihwow, 23....
    *tetapnagihundangan

    BalasHapus
  37. undangan pesta ulang tahun? gak ada pesta tuh :P

    BalasHapus