“Sekuat apa pun kau mencoba untuk membendung rindu, pada saatnya nanti bendungan itu runtuh jua.. Alirannya kian deras dan membuat pertahananmu rentan... Celah-celah itu kini mulai terkuak.. Biarkan saja mengalir di antaranya karena setiap yang berhulu pastilah menuju hilirnya...” Hufh... Saya tidak tahu bagaimana caranya menuliskan hanya sekadar kabar di jagad raya belantara MP ini.. Hmm terkadang memang terasa beku sekali tangan ini untuk bergerak dan menulis dengan lepas pada keyboard laptop. Dan kali ini saya mencoba untuk berbagi kabar. Ah sebenarnya sih sepertinya bukanlah kabar yang terlalu penting, toh juga ini hanya menyangkut saya pribadi saja. Bingung juga sih dalam menentukan apa saja sih yang sebenarnya patut dibagi dalam MP ini. Apa keseharian saya itu perlu direkam satu per satu dalam berbagai postingan di sini? Ah tapi rasanya saya begitu rindu masanya dulu begitu meluap-luap membagi setiap detail momen kehidupan di MP ini... Haiyah yayaya mulai deh kumat penyakit basa-basi prelude saya yang geje ini. Padahal belum sedikit pun nyambung dengan judul QN-nya. Maklum sedang mengalami masa galau-galaunya nih dengan berbagai hal di ranah perantauan ini hehehe. Langsung saja ke intinya, insya Allah pada akhir pekan depan, saya sudah merencanakan untuk pulang kembali ke kota yang saya cintai sekali, Salatiga. Hmm.. Bukan berarti Painan itu tak saya cintai sih, cuman ya bagaimanapun kota yang satu itu bener-bener masih melekat sekali artinya bagi saya. Painan malah kadang terasa sebagai kota asing yang dikelilingi oleh batas-batas alam yang mengekang dan orang-orang yang belum sebegitunya dikenali huhuhu. Doakan saya, ya kawan.. Semoga perjalanan pulang ini lancar dan sebagaimana yang diharapkan... Karena kesempatan ini sungguh langka.. Kesempatan pulang kali hanyalah sehari aja nantinya berada di rumah... L Selebihnya hanya untuk perjalanan Painan-Padang-Jakarta-Semarang-Salatiga huhuhu... Yah memang perlu memaklumi dengan kondisi yang ada. Malah sebenarnya dapat dibilang syukur-syukurlah ada kesempatan untuk pulang. Ini bisa dibilang sebagai ‘memanfaatkan kesempatan’ dengan adanya waktu luang sehabis mengikuti acara sosialisasi aplikasi pembukuan bendahara di Jakarta. Apalagi sebelum-sebelumnya saya begitu khawatir dengan tidak diperolehnya kesempatan untuk pulang karena amanah menjaga dan mengelola keuangan kantor (baca:jadi bendahara huhuhu). Hidup memang begitu dinamis sekali.. Semua lika-likunya kadang tak terasa telah dijalani.. Empat bulan lamanya di perantauan saja sudah sedemikian hal yang ditempuh dan dirasakan... Memang merantau itu tidak mudah, kawan... Huhuhu... Menanti kesempatan itu akan segera terjadi... Salatiga, I miss you so much...
Uda Romi... ndak... ni ada dinas ke Jakarta dan jadinya weekendnya longgar (walau hanya sehari) untuk pulang... hmm kalau cuti, sepertinya atasan belum memperbolehkan karena masih banyak kerjaan di kantor huhuhu
aaaaah jadi kepengen ke Masjid Raya Sumbar ni... emang beneran sudah dibuka untuk umum to Uda?
Fatah... huhuhu terima kasih kawan... ngurusin keuangan q bener-bener underpressured dah... ni aja baru nyadar kok ya kerjaan ada-ada aja... laporan ini-itu, dana ini-itu huhuhu
Mas Rifki... ni tapi bentuknya sosialisasi mas... dan hehehe insya Allah nanti direncanakan Selasa siang mau mampir ke Kantor Pusat DJP buat ngambil buku mas... huhuhu sudah sangat menanti2 nih buat diambil... sekalian minta ttd ya mas hehehe...
Fatah.... yooooo grading dan scoring dong jadinya bahasannya... isu beginian santer sekali di DJPB ditambah pula pensiun dini... jelasnya ya bagi mereka yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, jadilah akan "dirampingkan"
Itu lebih baik daripada menjadi beban negara...kesannya kejam, tapi kalau melihat hal yang lebih luas...urusan pelayanan yg multipliernya ke masyarakat luas..Insya Allah lebih fair...kelak kita juga akan dibegitukan...layaknya kompetisi, yang hanya leha-leha..hilang ditelan jaman..tanpa jejak, hanya kepedihan dan penyesalan..C#
yang tak garisbawahi benernya bukan tuanya...tapi leha-lehanya/tidak mau (berkompetisi supaya) berkompetensi..karena orang-orang inspiratif yang tak temui selama kerja malah banyak yang tua-tua, yang selama ini istilahnya tiarap diterpa arus.C#
“Sekuat apa pun kau mencoba untuk membendung rindu, pada saatnya nanti bendungan itu runtuh jua.. Alirannya kian deras dan membuat pertahananmu rentan... Celah-celah itu kini mulai terkuak.. Biarkan saja mengalir di antaranya karena setiap yang berhulu pastilah menuju hilirnya...” Hufh... Saya tidak tahu bagaimana caranya menuliskan hanya sekadar kabar di jagad raya belantara MP ini.. Hmm terkadang memang terasa beku sekali tangan ini untuk bergerak dan menulis dengan lepas pada keyboard laptop. Dan kali ini saya mencoba untuk berbagi kabar. Ah sebenarnya sih sepertinya bukanlah kabar yang terlalu penting, toh juga ini hanya menyangkut saya pribadi saja. Bingung juga sih dalam menentukan apa saja sih yang sebenarnya patut dibagi dalam MP ini. Apa keseharian saya itu perlu direkam satu per satu dalam berbagai postingan di sini? Ah tapi rasanya saya begitu rindu masanya dulu begitu meluap-luap membagi setiap detail momen kehidupan di MP ini... Haiyah yayaya mulai deh kumat penyakit basa-basi prelude saya yang geje ini. Padahal belum sedikit pun nyambung dengan judul QN-nya. Maklum sedang mengalami masa galau-galaunya nih dengan berbagai hal di ranah perantauan ini hehehe. Langsung saja ke intinya, insya Allah pada akhir pekan depan, saya sudah merencanakan untuk pulang kembali ke kota yang saya cintai sekali, Salatiga. Hmm.. Bukan berarti Painan itu tak saya cintai sih, cuman ya bagaimanapun kota yang satu itu bener-bener masih melekat sekali artinya bagi saya. Painan malah kadang terasa sebagai kota asing yang dikelilingi oleh batas-batas alam yang mengekang dan orang-orang yang belum sebegitunya dikenali huhuhu. Doakan saya, ya kawan.. Semoga perjalanan pulang ini lancar dan sebagaimana yang diharapkan... Karena kesempatan ini sungguh langka.. Kesempatan pulang kali hanyalah sehari aja nantinya berada di rumah... L Selebihnya hanya untuk perjalanan Painan-Padang-Jakarta-Semarang-Salatiga huhuhu... Yah memang perlu memaklumi dengan kondisi yang ada. Malah sebenarnya dapat dibilang syukur-syukurlah ada kesempatan untuk pulang. Ini bisa dibilang sebagai ‘memanfaatkan kesempatan’ dengan adanya waktu luang sehabis mengikuti acara sosialisasi aplikasi pembukuan bendahara di Jakarta. Apalagi sebelum-sebelumnya saya begitu khawatir dengan tidak diperolehnya kesempatan untuk pulang karena amanah menjaga dan mengelola keuangan kantor (baca:jadi bendahara huhuhu). Hidup memang begitu dinamis sekali.. Semua lika-likunya kadang tak terasa telah dijalani.. Empat bulan lamanya di perantauan saja sudah sedemikian hal yang ditempuh dan dirasakan... Memang merantau itu tidak mudah, kawan... Huhuhu... Menanti kesempatan itu akan segera terjadi... Salatiga, I miss you so much...
BalasHapusmutasi atau cuti?
BalasHapusUda Romi...
BalasHapusndak... ni ada dinas ke Jakarta dan jadinya weekendnya longgar (walau hanya sehari) untuk pulang...
hmm kalau cuti, sepertinya atasan belum memperbolehkan karena masih banyak kerjaan di kantor huhuhu
aaaaah jadi kepengen ke Masjid Raya Sumbar ni... emang beneran sudah dibuka untuk umum to Uda?
Tetap semangat dan fokus di jalan yang lurus biarpun tekanan hadir setiap hari..klo dah urusan begini speechless..hehe..C#
BalasHapuswah... jadi ikutan diklatnya yah?
BalasHapusselamat....
Fatah...
BalasHapushuhuhu terima kasih kawan... ngurusin keuangan q bener-bener underpressured dah...
ni aja baru nyadar kok ya kerjaan ada-ada aja... laporan ini-itu, dana ini-itu huhuhu
Mas Rifki...
BalasHapusni tapi bentuknya sosialisasi mas... dan hehehe insya Allah nanti direncanakan Selasa siang mau mampir ke Kantor Pusat DJP buat ngambil buku mas... huhuhu sudah sangat menanti2 nih buat diambil... sekalian minta ttd ya mas hehehe...
Selamat mudikB-)
BalasHapusSelamat mudikB-)
BalasHapusMbak Pia...
BalasHapusDoakan lancar juga.. Makasih mbak
karena itulah kita dibayar lebih tinggi dari yang lain...jangan mau jadi PGPS...besok kita sudah di top level..cutat huruf G nya..C#
BalasHapusFatah....
BalasHapusyooooo grading dan scoring dong jadinya bahasannya...
isu beginian santer sekali di DJPB ditambah pula pensiun dini...
jelasnya ya bagi mereka yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, jadilah akan "dirampingkan"
Itu lebih baik daripada menjadi beban negara...kesannya kejam, tapi kalau melihat hal yang lebih luas...urusan pelayanan yg multipliernya ke masyarakat luas..Insya Allah lebih fair...kelak kita juga akan dibegitukan...layaknya kompetisi, yang hanya leha-leha..hilang ditelan jaman..tanpa jejak, hanya kepedihan dan penyesalan..C#
BalasHapusFatah
BalasHapusya kadang jadi berempati dan kemudian membayangkan kalau saya ada di posisi mereka... tua merupakan suatu hal keniscayaan memang...
mampir rene ;D
BalasHapusAkhirnya bisa pulang juga.. heheee..
BalasHapusSayang cuma sehari nas.. gak ada kesempatan buat kopdar.. :D
yang tak garisbawahi benernya bukan tuanya...tapi leha-lehanya/tidak mau (berkompetisi supaya) berkompetensi..karena orang-orang inspiratif yang tak temui selama kerja malah banyak yang tua-tua, yang selama ini istilahnya tiarap diterpa arus.C#
BalasHapusPulanglah, Nak! :D
BalasHapusya ampyun naz...sehari itu cuma bisa buat ngapain...huhu *turutberduka*
BalasHapusrung sungkem ning magelang loh.. =p
BalasHapus*ngekek.. =))
gak pa2, yang penting udah absen sama kota tercinta.. :))
BalasHapusMas Tofan...
BalasHapushiii bakal ra sempetlah... seharinya bakal berkurang dung huhuhu
Haryo....
BalasHapusdipaksakan... kalau tidak, saya ragu bakal ada kesempatan lagi huhuhu
tak apalah... suatu saat percayalah insya Allah akan ada waktunya :)
Fatah...
BalasHapusyo... sing gelem mengikuti perkembangan dan gak stagnan memang
Kak Ai...
BalasHapusibu......... huhuhu :(
mbak Rifi...
BalasHapushuhuhu la daripada ndak dimanfaatin kesempatannya... yowislah semoga sehari itu bener2 berarti...
Mbak Fajar....
BalasHapuskapan2 ae sungkem.... nek tenanan ana kesempatan sowan Magelang :P
Mbak Sari
BalasHapusyoaaa... itu yang jadi harapan untuk segera terealisasikan mbak huhuhu
kalo jaman kuliah, berbulan2 ga pulang tapi sekalinya pulang bisa brminggu2 ya..
BalasHapusPokoknya bisa ketemu ibuk dulu nas.. bagaimanapun, keluarga yang terpenting.. :D..
BalasHapuskopdar iso kapan kapan.. hehee
betul.. makanya rindunya masih begitu tahan dibendung untuk 6 bulan lebih rekor saya pribadi hehehe
BalasHapusbetul juga... alhamdulillah kesempatan itu sehari tapi kenaaaaaaaaaa banget
BalasHapuscommentnya ifa en haryo telat dibalas hihihi... maafkeun
BalasHapus