Ini sudah memasuki hari keempat tanpa adanya para senior yang masih muda dan ahli dalam masalah perbendaharaan di kantor. Dua orang senior yang selama ini banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada saya semenjak hari Senin kemarin mendapatkan undangan untuk mengikuti tes profiling di Jakarta selama sepekan. Apalagi dengan posisi saya sebagai Customer Service Operator, wuaaa butuh banget dah rujukan kepada mereka kalau ada permasalahan aplikasi perbendaharaan satuan kerja pemerintah yang menjadi mitra kerja kantor....
Dan mulailah hari Senin kemarin yang sempat jadi pikiran saya terjadi jua... Satker-satker pun datang dan menghampiri bagian CSO yang saat itu hanyalah saya sendiri di sana *huks*... Alhamdulillah sih ternyata hari ini berlalu dengan lumayan baik karena kebanyakan permasalahan satker adalah permohonan untuk update aplikasi perbendaharaan terbaru, yakni aplikasi Surat Perintah Membayar (SPM) dan GPP (Gaji PNS Pusat). Kalau yang ini sih emang relatif mudah untuk diterapkan. Akan tetapi, kalau mengenai permasalahan keerroran aplikasi, bbbbbeuh itu yang jadi kekhawatiran saya. Perlu pengalaman dan jam terbang yang sudah tinggi dengan aplikasi-aplikasi rumit itu karena dalam teori hal semacam ini mah jarang diajarkan.
Yap, setelah Senin berlalu, hari-hari selanjutnya ternyata seperti yang diduga, semakin rumit saja. Mulailah ada permasalahan yang cukup rumit terjadi. Seperti masalah perhitungan kenaikan gaji berkala seorang PNS yang baru saja diangkat dari status CPNSnya dengan aplikasi GPP, perekaman data kartu pengawasan kontrak pada aplikasi SPM yang malah mencantumkan nilai realisasi 0 (seharusnya ada isinya), memasukkan data revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dari aplikasi RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga) ke dalam aplikasi SPM. Apalagi hari Rabu kemarin, dengan adanya petugas pembinaan dari Kanwil DJPB Provinsi Sumatera Barat, saya ditanya-tanyain tentang permasalahan aplikasi AFS (Aplikasi Forecasting Satker) apabila ada revisi pagu. Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbeuh ribeudnya......
Hufh, sekarang tinggal dua hari lagi, termasuk hari ini. Setelah itu saya yang kemudian mendapat giliran tes profiling dan mendatangi ibukota hehehe... Hufh emang kepikiran juga sih, bagaimana jadinya kalau ternyata para senior itu malah dipindahkan ke kantor lain (ada mutasi pegawai), wuah berarti bisa jadi saya single fighter nih.
Sebenarnya sih alhamdulillah senior yang ahli itu tidak semuanya pergi. Di sini ada 4 orang senior yang ahli dalam aplikasi perbendaharaan. Dua orang dapat jatah profiling dan dua orang lagi masih di sini. Yang satu karena jadi pengelola keuangan kantor (bendahara pengeluaran), maka beliau familiar dengan aplikasi perbendaharaan satker, sedangkan yang satunya lagi ahli dalam aplikasi seksi Bank/Giro Pos. Jadilah kalau udah menthok gak tahu gimana cara mengatasi masalah aplikasi, ya tanya ma senior yang satunya itu. Walaupun sih ya, beliaunya cukup sibuk belakangan ni, apalagi dengan adanya pembinaan Kanwil DJPB yang meminta data keuangan kantor untuk diperiksa. Memang terasa dah, kalau di kantor daerah itu, pegawai muda dan lulusan STAN itu bener-bener jadi andalannya kantor untuk urusan teknis yang njelimet... Dan ternyata oh ternyata.. Saya sudah satu bulan di kantor baru di Painan ni hohoho....
Bila tak ada senior di kantor, ya ribetlah sudah T_T
Why?
BalasHapusIni sudah memasuki hari keempat tanpa adanya para senior yang masih muda dan ahli dalam masalah perbendaharaan di kantor. Dua orang senior yang selama ini banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada saya semenjak hari Senin kemarin mendapatkan undangan untuk mengikuti tes profiling di Jakarta selama sepekan. Apalagi dengan posisi saya sebagai Customer Service Operator, wuaaa butuh banget dah rujukan kepada mereka kalau ada permasalahan aplikasi perbendaharaan satuan kerja pemerintah yang menjadi mitra kerja kantor....
BalasHapusDan mulailah hari Senin kemarin yang sempat jadi pikiran saya terjadi jua... Satker-satker pun datang dan menghampiri bagian CSO yang saat itu hanyalah saya sendiri di sana *huks*... Alhamdulillah sih ternyata hari ini berlalu dengan lumayan baik karena kebanyakan permasalahan satker adalah permohonan untuk update aplikasi perbendaharaan terbaru, yakni aplikasi Surat Perintah Membayar (SPM) dan GPP (Gaji PNS Pusat). Kalau yang ini sih emang relatif mudah untuk diterapkan. Akan tetapi, kalau mengenai permasalahan keerroran aplikasi, bbbbbeuh itu yang jadi kekhawatiran saya. Perlu pengalaman dan jam terbang yang sudah tinggi dengan aplikasi-aplikasi rumit itu karena dalam teori hal semacam ini mah jarang diajarkan.
Yap, setelah Senin berlalu, hari-hari selanjutnya ternyata seperti yang diduga, semakin rumit saja. Mulailah ada permasalahan yang cukup rumit terjadi. Seperti masalah perhitungan kenaikan gaji berkala seorang PNS yang baru saja diangkat dari status CPNSnya dengan aplikasi GPP, perekaman data kartu pengawasan kontrak pada aplikasi SPM yang malah mencantumkan nilai realisasi 0 (seharusnya ada isinya), memasukkan data revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dari aplikasi RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga) ke dalam aplikasi SPM. Apalagi hari Rabu kemarin, dengan adanya petugas pembinaan dari Kanwil DJPB Provinsi Sumatera Barat, saya ditanya-tanyain tentang permasalahan aplikasi AFS (Aplikasi Forecasting Satker) apabila ada revisi pagu. Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbeuh ribeudnya......
Hufh, sekarang tinggal dua hari lagi, termasuk hari ini. Setelah itu saya yang kemudian mendapat giliran tes profiling dan mendatangi ibukota hehehe... Hufh emang kepikiran juga sih, bagaimana jadinya kalau ternyata para senior itu malah dipindahkan ke kantor lain (ada mutasi pegawai), wuah berarti bisa jadi saya single fighter nih.
Sebenarnya sih alhamdulillah senior yang ahli itu tidak semuanya pergi. Di sini ada 4 orang senior yang ahli dalam aplikasi perbendaharaan. Dua orang dapat jatah profiling dan dua orang lagi masih di sini. Yang satu karena jadi pengelola keuangan kantor (bendahara pengeluaran), maka beliau familiar dengan aplikasi perbendaharaan satker, sedangkan yang satunya lagi ahli dalam aplikasi seksi Bank/Giro Pos. Jadilah kalau udah menthok gak tahu gimana cara mengatasi masalah aplikasi, ya tanya ma senior yang satunya itu. Walaupun sih ya, beliaunya cukup sibuk belakangan ni, apalagi dengan adanya pembinaan Kanwil DJPB yang meminta data keuangan kantor untuk diperiksa.
Memang terasa dah, kalau di kantor daerah itu, pegawai muda dan lulusan STAN itu bener-bener jadi andalannya kantor untuk urusan teknis yang njelimet... Dan ternyata oh ternyata.. Saya sudah satu bulan di kantor baru di Painan ni hohoho....
Bila tak ada senior di kantor, ya ribetlah sudah T_T
dah dijawab dengan puanjaaaaaaaaaaaaang lebar tuh mas setelah reply mas hehehehe
BalasHapushehhehehehehe...tetap semangat mas, sengaja itu ditinggalin biar mas naz pinter xixixixi
BalasHapusiya nih
BalasHapusketika mereka pisahan ma saya
mereka bilang
'belajar yang banyak ya, semoga bisa sendirian hihihi'...
senior oh senior...
wah enak ya kerja kantoran hehehe...
BalasHapussemangat
BalasHapusmakanya segera jadi senior (ilmunya) biar ahli
BalasHapus:)
ada suka dukanya kok....
BalasHapusnggak mesti suka doang
hohoho makasih....
BalasHapustetep harus semangat memang he...
@mas Rifki
BalasHapusastlearner istilahnya ya mas...
huaaa updgrading ilmu perbendaharaan sudah jadi suatu keharusan nih...
hufh semoga lulusan tahun ini ada yang menyusul dan jadi junior yang bisa saya recokin hehehehe
kmrn gw penelaahan, bro...
BalasHapusmakane ndang dadi senior.. #eh
BalasHapusiya nih kantor saya juga sedang siap2 buat penelaahan RKAKL 2012 nih...
BalasHapussecara KPPN kan juga satuan kerja pemerintah hehehe...
yo durunglah mbak..
BalasHapusla wong durung ana junior anyar ing kantorku...
pengene sih yo lek ndak jadi senior ben iso ngerjani junior hehehe