Dakwah kantor itu unik, berbeda sekali dengan dakwah kampus dahulu. Mungkin hal ini dipengaruhi dengan kekhususan pola pikir dari pegawai pada umumnya dan juga ragam aktivitas yang dilakukan. Pola pikir pegawai pada umumnya jelas berbeda dengan mahasiswa yang begitu identik dengan nuansa muda dan penuh kreasi serta inovasi, sedangkan pegawai kebanyakan berada pada nuansa kemapanan dan rutinitas. Aktivitas pegawai juga menjadi pembeda dengan alokasi waktu yang begitu rigid dan dominan dalam kehidupan sehari-hari untuk bekerja.
Dengan perbedaan tersebut, maka tipikal aktivitas dakwah yang cocok di kantor juga mempunyai karakter tersendiri. Kalau yang saya amati di kantor saya, bentuk aktivitas dakwah yang dilakukan adalah kajian ba’da dhuhur, mabit, website, dan juga pengisian mading. Hal-hal yang relatif sederhana, tetapi harus dilakukan dengan konsisten secara rutin untuk menjadikan dakwah tersebut berhasil. Berbeda dengan aktivitas dakwah kampus yang dulu saya rasakan dengan berbagai macam inovasi dan kegiatan yang disajikan untuk mahasiswa muslim sebagai objek dakwahnya.
Berbicara tentang keinginan kontribusi dalam dakwah kantor, semula saya bingung dengan apa yang bisa lakukan untuk itu. Dulu sewaktu di kampus, saya bergabung dulu dengan organisasi dakwah yang ada untuk belajar khasanah dakwah dan agama serta mempraktekkannya dalam bentuk kontribusi yang bisa saya lakukan. Namun, untuk dakwah kantor ini, tidak ada semacam rekrutmen ataupun informasi yang jelas untuk dapat bergabung dengan organisasi dakwah yang tentunya sudah bergerak selama ini di kantor saya. Jadilah, selama beberapa waktu ini, saya berperan sebagai “mad’u”, yang menerima dakwah kantor dengan menjadi peserta dari beberapa kegiatan dakwah kantor yang dilaksanakan.
Hingga akhirnya, pada saat mabit kantor yang kajiannya membahas tentang tulis-menulis, saya mendapat informasi dari salah seorang peserta yang menjadi administrator website masjid kantor bahwa dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk berkontribusi pada dakwah kantor dengan mengirim artikel-artikel/tulisan bernuansa Islam untuk ditampilkan pada website tersebut. Saya pun tertarik dengan kesempatan ini dan akhirnya mencoba untuk berkontribusi dengan mengirimkan tulisan saya sendiri yang berjudul “Tentang Berkeluh”. Pada website tersebut memang sudah disediakan fitur tersendiri untuk mengirim tulisan dengan menu “kirim tulisan”.

Alhamdulillah, satu hari setelah mengirim tulisan tersebut, tulisan saya ternyata langsung dipublish dalam website tersebut pada alamat ini (silakan diklik). Pada satu sisi, saya merasa senang karena akhirnya saya sudah bisa berkontribusi, tetapi pada satu sisi lainnya terdapat rasa malu pada diri, apakah tulisan yang telah saya buat tersebut memang pantas dan patut untuk dipublish karena penulis macam saya seperti ini masih kurang sekali pengalamannya. Hal lain yang juga sempat saya takutkan adalah tentang konsistensi dari kontribusi ini. Saya takut apabila saya hanya “mandeg” berkontribusi pada tulisan ini, tidak produktif lagi nantinya, sehingga kemudian saya berdoa semoga Allah senantiasa memberikan keistiqomahan kepada saya untuk terus menulis dan berkontribusi di website ini...
Ternyata tidak hanya tentang website saja pengalaman saya hari ini. Kesempatan juga terbuka untuk saya berkontribusi pada mading masjid kantor. Pagi hari ini, tanpa sengaja saya bertemu dengan salah satu pejabat eselon IV(kasie) yang menjadi aktivis dakwah kantor, yakni Bapak Agus Okalaksana. Saya kenal dengan beliau karena dulu pernah dapat jatah magang di kantor beliau dan uniknya beliau ternyata seorang MP-er juga setelah saya iseng-iseng menambah contact dari grup forumprima (isinya pegawai kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan). Saya semakin terkejut setelah mengetahui bahwa beliau adalah salah satu penggerak aktivitas dakwah kantor saya dan juga menjadi guru ngaji untuk senior satu angkatan sebelum saya. Pada pertemuan kami tersebut, beliau mengajak saya untuk membahas tentang mading masjid kantor bersama para bapak-bapak pegawai penggerak dakwah kantor lainnya nanti sore di masjid kantor. Hm tak sabar rasanya menanti pertemuan ini. Semoga benar-benar bisa menjadi bermanfaat.
Begitulah suatu bentuk kontribusi sepertinya akan bermula. Semoga kontribusi ini menjadi hal yang bermanfaat bagi yang menerimanya dan juga semoga saya bisa istiqomah dalam terus berkarya dan berkontribusi dalam aktivitas dakwah.
Mari kita terus berkarya dan berkontribusi dalam kebaikan... Semangat!
its good, being able to be productive ^^b
BalasHapusmeluncur ke web-nya, ah ... he he he ...
BalasHapusand that's my hope to become true...
BalasHapus@ziyy
BalasHapusand that's my hope to become true...
@mas hendra
BalasHapussilakan.... ramaikan situsnya juga boleh.... *sepertinya tidak menutup kemungkinan kontribusi dari pihak selain pegawai Kemenkeu asal identitasnya jelas...
kalo aku pernah krim artikel di situs suporter indonesia.
BalasHapussemoga bisa istiqomah ya Nazh.
istiqomah selalu kang..:)
BalasHapusSsiiipp......
BalasHapusSsiiipp......
BalasHapuswah... keren naz... mau donk nyumbang..... xixixixixixi
BalasHapus@mas ihwan...
BalasHapuswuies penggila olahraga nih mas...
Allahumma aamiin
@mb ayudiah
BalasHapusAllahumma aamiin...
@mb zarah...
BalasHapusayo mbak ikutan berkontribusi....
@mas rifki
BalasHapuswuah pegawai pajak yang satu ini keknya juga kudu ikutan kontribusi nih...
tulisan-tulisan mas kan keren dan sarat hikmah...
Hmm :) Mari berlari.. bebaskan diri untuk hal yang lebih baik lagi.
BalasHapusSABUDI 'sastra budaya indonesia'
mari kita jaga bersama!
mengikuti Mas Hendra..........meluncur ke web-nya, ah ... he he he ...
BalasHapusudah meluncur kesana dan meninggalkan jejak di approve ya comment ku......cepatan..........hiks
BalasHapus@mus....
BalasHapuswuah harus berlari yaks... perlu stamina yang oke nih (alias banyak bekal) he...
yap membebaskan diri...
karena banyak hal yang dapat membatasi dan menghalangi inspirasi
@firman...
BalasHapuswah jadi langsung meninjau yaks...
makasih sudi berkunjung
wah, kalau tentang approve comment itu tergantung dari wewenang administratornya...
saya kan bukan administrator webnya, tetapi kontributor tulisan he...
penasaran juga sih comment firman apa...semoga administratornya segera approve commentnya
manusia selalu mempunyai harapaaaaan! :D
BalasHapus@mb aprilia...
BalasHapusyosh!!!
harapan sebagai cahaya, pemacu keinginan, dan digerakkan dengan ikhtiar
Saya yakin jebolan STAN alim2.semangat,Naz.tularkan kepada yg lain...
BalasHapus@mas dedy..
BalasHapuskan sekolah tinggi 'agama' negara kata orang hihihi
hm tapi seperti yang mas dulu pernah bilang, begitu banyak godaan yang harus dilewati agar bisa istiqomah....
semoga kami bisa mengemban amanah negara dengan baik dan juga dapat mengemban peran dakwah dalam masyarakat...
pegawai pajak yang sederhana seperti saya boleh ikut berpartisipasi ngirim tulisan? secara kan beda instansi
BalasHapusboleh boleh aja sih....
BalasHapustapi dapat dipertanggungjawabkan isinya...
la kalo masih aliisme gitu kasihan dong pembacanya.... kan belum paham aliisme sampai sebegitunya hehehe
yaaah....
BalasHapuspadahal mau memasyarakatkan aliisme dan mengaliismekan masyarakat.
yaudah coba kirim aja... di situ kan ada fitur langsung 'kirim tulisan"...
BalasHapuskalau admin dan redaksinya mempertimbangkan layak tulisannya, insya Allah dipublish kok....
:D
BalasHapus~_~ malah ketawa...
BalasHapusgak boleh NAKO nih, no action ketawa only... he
NAKO...???
BalasHapus-_-" dikira gw kaca kalee...
kaca buat aku bisa ngaca dengan ganteng xixixixi
BalasHapusmantaf
BalasHapuspake p ajalah mas...
BalasHapusmantap hihihi